JAKARTA - Sebanyak 26 orang meninggal dunia akibat wabah meningitis di negara bagian Kebbi, Nigeria.
Nigeria merupakan salah satu daerah dengan wabah penyakit mematikan di Afrika, di mana tercatat 1.700 kasus dilaporkan tahun lalu, dengan lebih dari 150 kematian tercatat di tujuh negara bagian.
Komisaris Kesehatan negara bagian Kebbi Musa Ismaila mengonfirmasi wabah tersebut, dengan menyebutkan lonjakan kasus di tiga wilayah pemerintahan setempat.
"Kami dibebani dengan situasi yang tidak menguntungkan berupa wabah dengan jumlah kasus yang meningkat," kata Ismaila dilansir Reuters, Selasa, 11 Maret.
Dia merinci gejala-gejala yang meliputi demam, sakit kepala parah, dan leher kaku.
Sebanyak 248 kasus meningitis terdata, dengan 11 sampel dikirim ke Laboratorium Referensi Nasional di ibu kota Abuja. Dua sampel kembali negatif, sementara sembilan masih menunggu.
Meningitis adalah peradangan jaringan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang yang dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Penyakit ini menyebar terutama melalui ciuman, bersin, batuk, dan di tempat tinggal yang sempit.
BACA JUGA:
Sebagai respons terhadap wabah tersebut, pemerintah negara bagian telah mendistribusikan obat-obatan ke daerah-daerah yang terkena dampak dengan pusat-pusat isolasi yang didirikan dengan dukungan dari Doctors Without Borders (MSF) di Gwandu, Jega, dan Aliero, tiga daerah pemerintah daerah yang terkena dampak
Serupa dengan itu, negara bagian tetangga Sokoto telah mengeluarkan peringatan kesehatan setelah terkonfirmasi adanya wabah.
Tahun lalu, Nigeria menjadi negara pertama di dunia yang meluncurkan vaksin Men5C baru yang "revolusioner" untuk melawan meningitis, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.