Bagikan:

JAKARTA - Pakistan mengumandangkan pembaruan kerja sama kontraterorisme dengan Washington setelah penangkapan Mohammad Sharifullah atas serangan tahun 2021 terhadap pasukan AS di bandara Kabul.

Pernyataan pada Rabu, 5 Maret, ini muncul beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump mengucapkan terima kasih kepada Pakistan atas penangkapan tersebut dalam pidatonya di Kongres, dan mengatakan Sharifullah sedang dalam perjalanan ke AS untuk diadili.

Direktur FBI Kash Patel mengatakan Sharifullah akan berada dalam tahanan AS.

“Kami akan terus bermitra erat dengan Amerika Serikat dalam menjamin perdamaian dan stabilitas regional,” kata Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dilansir Reuters.

Pakistan melancarkan operasi di sepanjang perbatasan Afghanistan untuk menangkap Sharifullah, warga negara Afghanistan dan komandan utama kelompok militan ISIS Khorasan.

“Kami berterima kasih kepada Presiden AS Donald Trump karena mengakui dan menghargai peran dan dukungan Pakistan dalam upaya kontraterorisme,” sambung Sharif.

Wakil perdana menteri dan menteri luar negeri Pakistan, Ishaq Dar, juga telah berbicara dengan penasihat keamanan nasional AS Mike Walsh pada Selasa, menurut pernyataan kantor luar negeri Pakistan.

Dar menegaskan kembali Pakistan berharap dapat membangun hubungan jangka panjang dan berbasis luas dengan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Trump dan pemerintahannya.

Pemboman tahun 2021 di bandara Kabul menewaskan 170 warga Afghanistan dan 13 tentara AS ketika mereka berusaha membantu warga Amerika dan Afghanistan melarikan diri dalam kekacauan setelah pengambilalihan Taliban.

Serangan itu diklaim oleh ISIS-K, cabang kelompok ISIS di Afghanistan.

Departemen Kehakiman AS menuduh Sharifullah "menyediakan dan berkonspirasi untuk memberikan dukungan material dan sumber daya" kepada kelompok tersebut.