JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan, kerja sama negara global south harus diperkuat untuk memastikan sistem global yang adil.
Itu dikatakannya saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Brasil Mauro Vieira di sela-sela Pertemuan G20 Foreign Ministers Meeting (FMM) di Johannesburg, Afrika Selatan Hari Rabu.
Sejumlah topik dibicarakan keduanya dalam kesempatan tersebut, termasuk mengenai BRICS di mana Indonesia baru saja resmi bergabung sebagai anggota.
Wamenlu RI mengapresiasi dukungan Brasil atas keanggotaan penuh Indonesia di forum kerja sama ekonomi tersebut.
"Sebagai anggota baru di BRICS, Indonesia berkomitmen untuk berpartisipasi aktif dalam seluruh agenda dan workstream BRICS," tegas Wamenlu Tata, mengutip keterangan Kemlu RI, Kamis 20 Februari.
Mengenai BRICS, Menlu Brasil Vieira menyampaikan harapan agar Presiden RI dapat menghadiri KTT BRICS pada Juli mendatang di Rio de Janeiro sebagai bagian dari upaya memperkuat peran Indonesia di forum tersebut.
Wamenlu Tata dalam kesempatan tersebut menyampaikan harapan kepada Brasil untuk mendukung diundangnya ASEAN dalam KTT G20 November tahun ini di Afrika Selatan.
Di tingkat global, keduanya membahas dinamika terkini seperti tantangan multilateralisme dan urgensi reformasi sistem keuangan dunia ditengah situasi ekonomi global yang sulit.
Selain itu, Indonesia dan Brasil sepakat mengenai pentingnya upaya bersama dalam mendorong reformasi tatanan global agar lebih inklusif dan mencerminkan keseimbangan geopolitik saat ini.
"Indonesia percaya, kerja sama antara negara-negara Global South harus semakin diperkuat untuk memastikan sistem global yang lebih adil dan representatif," tegas Wamenlu Tata.
BACA JUGA:
Dalam konteks bilateral, kedua pihak membahas kerja sama di bidang ketahanan pangan dan sepakat untuk menyusun roadmap kerja sama bilateral yang lebih komprehensif. Indonesia juga mengharapkan dukungan Brasil guna segera memulai negosiasi Indonesia-Mercosur Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Diketahui, G20 Foreign Ministers Meeting (FMM) yang digelar pada 20-21 Februari 2025 akan membahas dua sesi utama, 20 tahun perjalanan G20 sejak dibentuk.