Bagikan:

TANGERANG - Ketua Riset dan Advokasi Publik LBHAP PP Muhammadiyah, Gufroni menduga adanya aliran uang dari penerbitan 263 sertifikat yang ditandatangani sejumlah kepala desa (kades), termasuk Kades Kohod, Arsin.

Arsin sempat mengaku mengurusi ratusan sertifkat karena adanya pihak ketiga. Sehingga dia mau melakukan penandatangan.

“Kalau pun dia mengaku korban karena misalnya bisa saja dia ditekan oleh sebuah korporasi ini. ‘Udah kamu bikin aja nanti selebihnya kita yang urus’,” kata Gufroni saat dikonfirmasi Minggu, 16 Februari.

“Cuma kan persoalannya itu ada aliran uang. Ya jadi kami menduga berdasarkan informasi Arsin ini banyak memperoleh uang dari berproses menerbitkan SHM dan HGB,” sambungnya.

Oleh sebab itu, Gufroni mengaku tidak kaget melihat kekayaan Kades Kohod, Arsin yang meningkat pesat. Lantaran memperoleh keuntungan dari SHGB dan SHM yang ditandatanganin oleh dia.

“Ya jadi kami menduga berdasarkan informasi Arsin ini banyak memperoleh uang dari berproses menerbitkan SHM dan HGB. Itu dia dapat Rp 1.500 per meter. Itu dibayar di awal. Nah karena sudah terbit HGB dan SHM maka dia juga dapat fee Rp 20.000 per meter. Wajar kekayaannya (Kades) melesat,” ucapnya.

Seperti diketahui, kuasa hukum warga desa Kohod, Henri menyebut jika Kades Kohod, Arsin memiliki harta kekayaan yang melimpah. Menurutnya aset-aset yang dimiliki Arsin atas nama orang lain dengan dalih menghindari Laporan Kekayaan Harta Penyelenggara Negara (LHKP).

Adapun kekayaanya hartanya seperti Mobil mewah Rubicon, Honda Civic hingga Honda CR-V. Tak hanya itu, dia juga memiliki 4 Rumah di kawasan Kabupaten Tangerang.

“Kurang lebih, yang sudah kita liat sih ada 4, kohod, sepatan, tanjung burung,lontar, komplek garuda. (Mobilnya) kami melihat garasi kades banyak mobil mewah, rubicon, all new CRV, Honda Civic,” ucapnya.

Terkait pernyataan itu, Kuasa Hukum Kades Arsin, Yunihar tak membantah memiliki mobil Rubicon hingga Civic. Namun kendaraan didapat dengan dilakukan penyicilan.

“Saya kira tentu standar gaya manusia itu berbeda-beda, apakah gaya hidup di luar standar saya kira itu ranah beliau,” kata Yunihar.

Ia menyebut jika Kades Arsin mendapatkan sejumlah harta itu dengan cara yang halal atau tidak melanggar hukum.

“Untuk kondisi saat ini punya (Rubicon hingga) Civic, saya kira hal wajar saja. Cuma jadi pertanyaan bagaimana memperoleh mobil tsb dipastikan beliau didapatkan dengan cara yang halal,” katanya.