Bagikan:

JAKARTA - Seorang pria menyebabkan kerusakan di Basilika Santo Petrus, Vatikan, menjatuhkan tempat lilin yang berasal dari Abad ke-19, setelah melompat ke altar utama.

Video yang diunggah di X menunjukkan orang tersebut memanjat altar, yang digunakan untuk perayaan liturgi utama yang dipimpin oleh Paus Fransiskus, dikutip dari CNN 10 Februari.

Kejadian itu terjadi pada Hari Jumat 7 Februari, tepat sebelum pukul 11:00 waktu setempat, di mana ia berhasil menerobos penghalang yang membatasi akses ke altar utama, seperti melansir Zenit News.

Altar tersebut terletak tepat di bawah kanopi batu basilika yang terkenal rancangan seniman Italia Gian Lorenzo Bernini dan baru-baru ini dipugar.

Ia terlihat menarik kain altar sebelum dihentikan oleh petugas keamanan di depan para turis yang tercengang.

Kantor berita Italia Ansa melaporkan, tersangka berasal dari Rumania. Tempat lilin yang dijatuhkannya bernilai sekitar 30.000 euro.

Vatikan mengatakan kepada kantor berita tersebut, tersangka seseorang dengan "disabilitas mental serius telah ditahan oleh Polisi Vatikan sebelum kemudian diserahkan kepada otoritas Italia."

"Ia ditahan oleh Gendarmerie Vatikan dan diserahkan kepada otoritas Italia," kata Direktur Kantor Pers Takhta Suci Metteo Bruni.

Meskipun insiden tersebut berhasil diatasi tanpa menimbulkan korban fisik, kerusakan pada artefak bersejarah dan kemudahan pria tersebut mencapai altar telah memicu kembali diskusi tentang keamanan di dalam Basilika Santo Petrus.

Ini bukan pertama kalinya Basilika Santo Petrus menghadapi insiden seperti itu. Pada bulan Juni 2023, seorang pria menanggalkan pakaiannya dan memanjat altar yang sama, peristiwa yang banyak diliput oleh pengunjung.

Pelanggaran keamanan yang berulang kali terjadi menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas tindakan perlindungan yang ada, serta potensi risiko yang ditimbulkan oleh orang-orang yang mencari perhatian atau bertindak karena tekanan mental.

Diketahui, Vatikan tengah bersiap untuk menyambut sekitar 32 juta peziarah yang diperkirakan akan mengunjungi Roma saat Tahun Yubileum Gereja Katolik 2025.