JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memastikan program beasiswa kuliah tak terdampak efisiensi anggaran. Begitu juga dengan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang ramai diprotes.
Pernyataan ini disampaikan bersama pimpinan parlemen termasuk Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Ruang Rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 14 Februari. Kekinian banyak kritikan terhadap efisiensi anggaran yang berdampak pada dunia pendidikan tinggi
"Mengenai berita munculnya terkait beasiswa Kartu Indonesia Pintar, kami tegaskan bahwa beasiswa Kartu Indonesia Pintar tidak dilakukan pemotongan atau pengurangan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers.
Sri Mulyani kemudian memaparkan jumlah penerima KIP untuk tahun anggaran 2024 mencapai 1.040.192 mahasiswa dengan nilai anggaran Rp14.698.000.000.
"Anggaran tersebut tidak terkena pemotongan dan tidak dikurangi," tegas Sri Mulyani.
"Dengan demikian, seluruh mahasiswa yang telah dan sedang menerima beasiswa KIP, Kartu Indonesia Pintar, dapat meneruskan program belajar seperti biasanya," sambungnya.
BACA JUGA:
Tak hanya beasiswa KIP, Sri Mulyani menyampaikan, program beasiswa mahasiswa perguruan tinggi yang dikelola Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisainstek) maupun Kementerian Agama (Kemenag) juga tidak terdampak efisinsi anggaran.
Termasuk, beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDPP). Adapun total penerima manfaatnya mencapai 40.030 mahasiswa penerima manfaat.
"Beasiswa penerima LPDP, Kemendiktisaintek yaitu beasiswa pendidikan Indonesia dan beasiswa Indonesia bangkita di bawah Kementerian Agama juga tetap berhalan seusia dengan kontrak beasiswa yang sudah dilakukan," pungkasnya.