JAKARTA - Kelompok militan Palestina Hamas mengatakan pada Hari Minggu, militer Israel telah mundur dari wilayah Gaza yang dikenal sebagai Koridor Netzarim yang membelah daerah kantong tersebut.
Penarikan yang dinantikan tersebut berdasarkan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Palestina.
Seorang sumber keamanan Israel, yang meminta identitasnya dirahasiakan karena mereka tidak berwenang untuk berbicara di depan umum, mengonfirmasi militer Israel telah menarik diri dari posisinya di Gaza tengah, melansir Reuters 9 Februari.
Hamas merayakan penarikan itu sebagai sebuah kemenangan dan pasukan polisi yang dipimpin Hamas dikerahkan ke daerah itu untuk mengatur arus warga Palestina yang menyeberang. Militer Israel belum memberikan komentar.
Rekaman Reuters menunjukkan apa yang tampak seperti kendaraan militer Israel bergerak menjauh dari pantai dan menuju perbatasan Israel.
"Pasukan Israel telah membongkar posisi dan pos militer mereka serta menarik tank-tank mereka sepenuhnya dari Koridor Netzarim di Jalan Salah-a-din, sehingga kendaraan dapat lewat dengan bebas di kedua arah," kata pejabat dari kementerian dalam negeri yang dikelola Hamas, melansir The Times of Israel dari AFP.
Sejak bulan-bulan awal perang, pasukan Israel telah menduduki koridor sepanjang sekitar 4 mil (6 km) di selatan Kota Gaza yang membentang dari perbatasan Israel hingga Laut Mediterania.
Mantan tentara Amerika yang dipekerjakan sebagai kontraktor swasta telah dikerahkan untuk memeriksa kendaraan yang melewati koridor tersebut dalam beberapa minggu terakhir, setelah perjanjian gencatan senjata yang dilaksanakan pada 19 Januari setelah lebih dari 15 bulan perang.
Koridor tersebut memisahkan masyarakat utara Gaza, termasuk wilayah metropolitan terbesarnya, dari selatan.
Ribuan warga Palestina telah mengalir melalui koridor tersebut dalam beberapa minggu terakhir, kembali ke rumah mereka di utara dari Gaza selatan tempat mereka mencari perlindungan dari perang.
BACA JUGA:
Beberapa orang yang menyeberang telah menggambarkan keterkejutan mereka, setelah melihat kehancuran masyarakat dan menemukan apa yang mereka katakan sebagai sisa-sisa manusia di daerah tempat pasukan Israel telah ditarik.
Diketahui, konflik terbaru di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023, setelah kelompok militan Palestina pimpinan Hamas menyerang wilayah selatan Israel, menewaskan 1.200 orang dan 250 lainnya disandera.
Pada Hari Minggu, sumber-sumber media di Gaza melaporkan, jumlah korban tewas Palestina sejak konflik terbaru pecah telah mencapai 48.189 orang, sementara 111.640 orang luka-luka, dengan ribuan korban masih terjebak di bawah reruntuhan, dikutip dari WAFA.