JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, Ia lebih sudah membuat kesepakatan dengan Iran daripada melakukan pengeboman habis-habisan, menambahkan Israel tidak akan melakukan serangan jika ada kesepakatan.
"Saya ingin kesepakatan dengan Iran mengenai non-nuklir. Saya lebih suka itu daripada mengebom habis-habisan," katanya kepada New York Post dikutip dari The Times of Israel 9 Februari.
"Mereka tidak ingin mati. Tidak seorang pun ingin mati," tandasnya.
"Jika kita membuat kesepakatan, Israel tidak akan mengebom mereka," kata Trump.
Presiden AS mengatakan, ia tidak akan membahas rencana negosiasi dengan Teheran.
"Di satu sisi, saya tidak suka memberi tahu Anda apa yang akan saya katakan kepada mereka. Anda tahu, itu tidak baik," katanya.
"Saya dapat memberi tahu apa yang harus saya katakan kepada mereka, dan saya berharap mereka memutuskan mereka tidak akan melakukan apa yang saat ini mereka pikirkan untuk dilakukan. Dan saya pikir mereka akan sangat senang," tandasnya.
Minggu lalu, Presiden Trump membantah rencana Amerika Serikat dan Israel untuk melakukan serangan militer terhadap Iran, sebaliknya mengatakan Ia ingin membuat kesepakatan nuklir baru dengan Teheran. Namun, pengerjaan pakta potensial tersebut harus segera dimulai.
Iran merespons dengan siap memberi Amerika Serikat kesempatan untuk menyelesaikan perselisihan antara kedua negara.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian merespons pernyataan Presiden Trump dengan mengatakan tidak sulit memverifikasi nuklir Iran.
"Memverifikasi (program nuklir kami) adalah tugas yang mudah, mereka telah datang dan memverifikasi setiap kali mereka ingin melakukannya dan mereka dapat datang untuk memverifikasi seratus kali lagi," kata Presiden Pezeshkian, melansir Reuters.
Pada Hari Jumat, JAKARTA - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, berunding dengan Pemerintah Amerika Serikat merupakan tindakan tidak bijaksana, berkaca dari pengalaman masa lalu.
"Berunding dengan Amerika tidak akan menyelesaikan masalah apa pun. Buktinya? Pengalaman (masa lalu)!" kata Ayatollah Khamenei Hari Jumat, melansir IRNA.
Khamenei merujuk pada pengalaman masa lalu Iran dalam berunding dan membuat kesepakatan dengan Amerika Serikat dan pemerintah lain pada tahun 2010-an, mengatakan meskipun Iran menawarkan konsesi yang besar kepada pihak lain berdasarkan perjanjian itu, AS mengingkari kewajibannya.
BACA JUGA:
"Amerika tidak mematuhi perjanjian itu. Orang yang sekarang menjabat (di Amerika Serikat) telah merusak perjanjian itu," katanya.
"Perjanjian itu dimaksudkan untuk mencabut sanksi Amerika. Sanksi itu tidak dicabut! Sanksi Amerika tidak dicabut," tandasnya.
Itulah, lanjut Ayatollah Khamenei, pengalaman Iran.
"Seseorang tidak boleh berunding dengan pemerintah seperti ini; berunding (dengannya) tidaklah bijaksana, tidak cerdas, tidak terhormat," kata Khamenei.