Bagikan:

JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) selama dua hari berturut-turut. OMC dilakukan seiring dengan potensi hujan lebat yang terjadi di awal Februari.

Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang menyebut pelaksanaan OMC yang dilaksanakan pada dasarian pertama Februari 2025 sebagai upaya untuk mengurangi risiko bencana akibat cuaca ekstrem.

"Potensi-potensi munculnya hujan dari skala sedang hingga lebat harus menjadi perhatian agar dapat mengurangi resiko bencana" kata Michael dalam keterangannya, Senin, 3 Februari.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebaran hujan yang terjadi dua hari belakangan cenderung ringan hingga sedang, dengan arah angin dari barat laut. Diprediksi hujan berlangsung hingga 4 Februari.

Plt. Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo mengungkap, terdapat potensi peningkatan curah hujan signifikan di wilayah Jawa, karena terjadi peningkatan kelembapan udara di Indonesia akibat dari penguatan Monsun Asia serta fenomena seruakan dingin atau cold surge yang teridentifikasi berada pada kategori signifikan dan pengaruh dari fenomena La Nina.

“Untuk wilayah tropis, fenomena La Nina yang berstatus lemah cenderung meningkatkan curah hujan. Selain itu, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang hari ini aktif di wilayah barat Indonesia, bersama gelombang atmosfer ekuator lainnya seperti Rossby Ekuator dan Kelvin, mendukung pembentukan awan konvektif yang berpotensi memicu hujan lebat,” urai Budi.

Selain itu, pola sirkulasi siklonik terdeteksi di beberapa lokasi, seperti Selat Karimata, Laut Halmahera, Laut Arafuru, hingga Samudra Hindia selatan Jawa, juga memperbesar peluang curah hujan tinggi di wilayah tersebut.

"Sehingga curah hujan yang tinggi dan ekstrim di beberapa wilayah Jawa, termasuk DKI Jakarta perlu diperhatikan, terutama dalam penentuan titik-titik penyemaian," ungkapnya.

Pada Sabtu, 1 Februari, berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma, menggunakan pesawat Cesna milik TNI AU dengan jumlah penerbangan mempertimbangkan dari weather forecaster dan flight scientist BMKG. Kegiatan OMC akan berlangsung setiap hari dari pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Sementara pada Minggu, 2 Februari, OMC berlangsung satu kali sorti dengan menyemai 800 kg garam NaCl dengan ukuran partikel 30-40 micron.

Dalam, pelaksanaan OMC BPBD DKI Jakarta bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) serta PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (PT RAI).