Bagikan:

JAKARTA - Ancaman verbal Donald Trump terhadap Kanada berdampak positif bagi seorang pengusaha, setelah pendekatan agresif presiden baru AS itu memberinya ide.

Liam Mooney, pendiri perusahaan desain yang berbasis di Ottawa, membuat topi bertuliskan "Canada Is Not For Sale" sebagai respons terhadap ancaman tarif Trump dan saran agar Kanada menjadi negara bagian AS ke-51.

Topi tersebut mendapat perhatian setelah Perdana Menteri Ontario Doug Ford mengenakannya saat pertemuan dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan perdana menteri lainnya di Ottawa pekan lalu untuk membahas ancaman Trump untuk mengenakan tarif pada impor dari Kanada

Menurut Mooney, puluhan ribu topi telah dipesan secara online sejak saat itu.

Mooney mengatakan kepada Reuters, dia merancang topi tersebut sebagai bantahan kreatif terhadap retorika Presiden Trump, yang bertujuan untuk memotong wacana politik dengan pesan nasionalisme dan persatuan.

“Ini adalah kesempatan untuk menyatukan orang-orang dari seluruh masyarakat sipil, apa pun keyakinan politiknya,” kata Mooney dilansir Reuters, Jumat, 24 Januari.

Ancaman tarif akan melumpuhkan perekonomian Kanada dan juga menaikkan harga minyak dan barang-barang lainnya di Amerika Serikat.

Trump mengancam akan menerapkan tarif tinggi pada saat terjadi kekacauan politik di Kanada, di mana pemimpin Partai Liberal Trudeau akan mengundurkan diri pada Maret setelah hampir satu dekade berkuasa.

Mooney mengatakan dia dan rekan bisnisnya merancang topi tersebut setelah melihat salah satu wawancara Ford baru-baru ini di Fox News.

Dalam wawanara, Ford diminta mempertimbangkan aneksasi, dengan menyebut akan menjadi “hak istimewa” bagi Kanada untuk bergabung dengan AS.

Ford menjawab Kanada tidak untuk dijual.

Sementara Trump, yang berbicara melalui video di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, pada Kamis, mengatakan dia menuntut rasa hormat dari Kanada. Dia sebelumnya menyebut Trudeau sebagai "Gubernur".

“Kedaulatan kami terancam ketika martabat kami tidak dihormati,” kata Mooney. “Kami mempunyai sekutu dan teman-teman di seluruh dunia yang siap untuk menjawab panggilan dan membela kami serta bergabung.”