Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengakui bahwa warga korban kebakaran Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran yang rumahnya hangus terbakar tidak berkenan untuk direlokasi ke rumah susun (rusun).

Hal ini diungkapkan Teguh setelah pemerintah menawarkan opsi tinggal di rusun yang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta. Hal ini diungkapkan usai Teguh meninjau penanganan bantuan korban kebakaran Kemayoran.

"Kami tawarkan kepada warga, gimana yuk kita relokasi ke rusun yang mungkin bisa disiapkan oleh pemerintah provinsi Jakarta atau sebagainya. Sebagian besar, atau bahkan saya belum menemukan yang setuju, lewat RT, RW, LMK, ban warga menyarankan bahwa mereka ingin pindah ke lokasi yang semula," ungkap Teguh, Kamis, 23 Januari.

Warga, menurut Teguh, tetap ingin tinggal di lokasi semula setelah pembenahan kawasan. Hanya saja, Pemprov DKI tak bisa menjanjikan hal tersebut. Sebab, lahan permukiman yang terbakar itu merupakan aset milik Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).

"(Fasilitasi warga kembali ke tempat tinggal semula) itu tidak bisa dilakukan oleh pemerintah provinsi, karena itu kan bukan aset kami. PPK (Pusat Pengelola Komplek Kemayoran) kan dibawah Setneg. Sehingga, bersama-sama penanganannya," urai Teguh.

Sebanyak 543 rumah semi permanen di Jalan Kemayoran Gempol, RT 07/08, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, ludes dilahap api pada Selasa, 21 Januari 2025, dini hari.

Api yang mulai berkobar sejak pukul 01.15 WIB berangsur padam pada pukul 06.00 WIB. Proses pemadaman api dilakukan oleh total 34 mobil pemadam kebakaran dengan 170 personel.

Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas terkait. Sementara luas area yang terbakar sekitar 4.500 meter persegi. Beruntung tidak ada korban jiwa akibat peristiwa kebakaran besar ini. Namun, kerugian akibat kebakaran ditaksir lebih dari Rp 6 miliar.

Teguh menegaskan, jajarannya telah bergerak cepat baik saat kebakaran, maupun dalam memberikan bantuan setelah kebakaran terjadi. Untuk itu, ia mengapresiasi seluruh pihak yang berkontribusi mempercepat penanganan kebakaran dan penyaluran bantuan.

”Sejak hari pertama, berbagai hal sudah disiapkan. Dan sekarang relatif sudah siap semuanya untuk bantuan, tenda, dan semuanya. Kita berterima kasih kepada semua pihak yang bahu-membahu memberikan bantuan terhadap korban kebakaran ini,” urai Teguh.

Terkait bantuan, Pj. Gubernur Teguh memastikan bantuan primer yang dibutuhkan warga pengungsi, seperti makanan, tenda, matras, hingga perlengkapan sekolah bagi siswa yang mengungsi telah tersedia. Selain itu, posko penjagaan juga telah disiagakan untuk memenuhi kebutuhan warga pengungsi. Hal itu berhasil dilakukan berkat kolaborasi lintas perangkat daerah di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

"Alhamdulillah pada umumnya semua jenis bantuan sudah memenuhi, apakah itu sembako, makan pagi, siang, malam sudah mencukupi. Pelayanan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil terkait kartu tanda penduduk (KTP) dan berbagai data catatan sipil lainnya juga sudah siap sejak hari pertama, demikian juga Dinas Kesehatan," pungkasnya.