JAKARTA - Israel Defense Forces (IDF) pada Hari Selasa mengumumkan, warga Palestina bisa Kembali ke Jalur Gaza utara pekan depan, jika kelompok militant Hamas mematuhi kesepakatan gencatan senjata.
"Jika Hamas mematuhi semua rincian perjanjian, mulai minggu depan, penduduk Jalur Gaza akan dapat kembali ke Jalur Gaza utara dan instruksi akan dikeluarkan terkait hal ini," kata juru bicara berbahasa Arab IDF Kolonel Avichay Adraee di X, seperti dikutip dari The Times of Israel 21 Januari.
Gencatan bersenjata dan pembebasan sandera bertahap antara Hamas dan Israel berlaku mulai Hari Minggu setelah sempat tertunda beberapa jam. Itu menyusul pengumuman kesepakatan pada Rabu lalu, usai negosiasi dengan mediasi Qatar, Mesir dan Amerika Serikat selama berbulan-bulan.
Berdasarkan perjanjian tersebut, pada hari ketujuh gencatan senjata, warga Gaza yang tidak bersenjata akan diizinkan untuk kembali dengan berjalan kaki ke Gaza utara tanpa pemeriksaan apa pun, melalui jalan pesisir.
Sementara, kendaraan yang kembali ke Gaza utara akan diminta untuk menjalani pemeriksaan oleh perusahaan swasta yang akan ditentukan oleh mediator dan Israel.
Pada hari ke-22, warga Palestina tak bersenjata yang terusir akan diizinkan kembali ke Gaza utara dengan berjalan kaki melalui jalan Salah a-Din, juga tanpa pemeriksaan.
Ini berarti IDF akan secara bertahap menarik diri dari Koridor Netzarim.
Kolonel Adraee juga memperingatkan, warga Gaza agar tidak mendekati wilayah tempat pasukan masih dikerahkan di Gaza, termasuk zona penyangga di sepanjang perbatasan, Koridor Netzarim di bagian tengah Jalur Gaza, Koridor Philadelphi di perbatasan Mesir-Gaza dan laut.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Hamas pada Hari Senin mengatakan, pembebasan sandera Israel berikutnya akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan pada Sabtu mendatang, diperkirakan ada empat sandera yang akan dibebaskan, seperti dikutip Reuters, setelah sebelumnya dikabarkan akan ada penundaan sehari.