Bagikan:

JAKARTA - Wakil Politik di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Afganistan sekaligus tokoh senior Taliban, Sher Abbas Stanikzai mendorong pencabutan larangan pendidikan bagi perempuan di Afghanistan.

Stanikzai menyampaikannya saat pidato di salah satu sekolah agama di Provinsi Khost pada Sabtu 18 Januari waktu setempat. Ia mengatakan tidak ada alasan untuk menolak pendidikan bagi perempuan.

"sama seperti tidak ada pembenaran untuk itu, di masa lalu dan seharusnya tidak ada sama sekali," kata dia, dikutip dari AP, Minggu 19 Januari.

Pemerintah Afghanistan telah melarang perempuan untuk mengenyam pendidikan setelah kelas enam.

Jika aturan itu dilanggar, aparat tidak segan bertindak. Seperti pada September 2024, pelatihan dan kursus medis bagi perempuan sempet dihentikan aparat keamanan.

Setelah melakukan upaya pelarangan itu, aparat keamanan di Afganistan hingga saat ini belum memberikan tanggapan yang diminta.

“Kami kembali menyerukan kepada para pemimpin untuk membuka pintu pendidikan,” kata Stanikzai.

Stanikzai diketahui pernah menjadi Kepala Tim Taliban dalam perundingan yang berujung pada penarikan penuh pasukan asing dari Afghanistan.

Ini bukan pertama kalinya Stanikzai bersuara terhadap kaum perempuan di Afganistan berhak mendapatkan pendidikan.

Ia membuat pernyataan serupa pada September 2022, setahun setelah sekolah ditutup untuk perempuan dan beberapa bulan sebelum akhirnya perempuan dilarang mengemban ilmu di universitas.