JAKARTA - Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengatakan keputusan mengenai masa depan aplikasi TikTok ada di tangannya. Tapi Trump tidak memberikan rincian apa pun tentang langkah apa yang akan diambilnya.
“Semuanya tergantung pada saya, jadi Anda akan lihat apa yang akan saya lakukan,” kata Trump dalam wawancara dengan CNN dilansir Reuters, Jumat, 17 Januari.
“Kongres telah memberi saya keputusan, jadi saya akan mengambil keputusan itu,” kata dia.
Trump dalam pernyataan sebelumnya mempertimbangkan untuk mengeluarkan perintah eksekutif yang akan menunda penegakan undang-undang larangan atau penjualan TikTok selama 60 hingga 90 hari.
Langkah ini bertujuan untuk memberikan waktu bagi pemerintahannya untuk menegosiasikan solusi alternatif terkait aplikasi video populer milik perusahaan China, ByteDance, yang bakal dilarang.
Trump, yang dikenal sebagai "ahli pembuat kesepakatan," sedang mengeksplorasi cara-cara tidak konvensional untuk menyelamatkan TikTok, termasuk melalui perintah eksekutif yang dapat membatalkan undang-undang yang telah disahkan Kongres dengan dukungan bipartisan.
Dua sumber yang mengetahui diskusi ini mengatakan Trump ingin dilihat sebagai penyelamat platform tersebut, yang menurutnya merupakan alat penting untuk mencapai audiens muda dan mempertahankan popularitasnya selama masa jabatan kedua.
Undang-Undang yang ditandatangani Presiden Joe Biden tahun lalu mengharuskan ByteDance menjual TikTok kepada pihak Amerika Serikat sebelum 19 Januari atau menghadapi larangan langsung.
BACA JUGA:
Undang-undang ini dimaksudkan untuk mengatasi kekhawatiran Departemen Kehakiman AS bahwa pemerintah China dapat menggunakan aplikasi tersebut untuk memata-matai warga Amerika atau menyebarkan propaganda.
Mahkamah Agung yang sudah mendengar tantangan hukum TikTok terhadap undang-undang ini, diperkirakan akan mengizinkan undang-undang tersebut tetap berlaku. Namun, belum ada keputusan resmi yang diumumkan.