JAKARTA - Mantan menteri keuangan Kanada Chrystia Freeland mengumumkan dirinya ikut berkontestasi menggantikan Perdana Menteri Justin Trudeau sebagai pemimpin Partai Liberal yang berkuasa.
Freeland, salah satu sekutu politik terdekat Trudeau selama satu dekade, mengundurkan diri bulan lalu setelah menolak tuntutannya untuk anggaran keuangan lebih banyak dan menulis surat yang mengecam gaya pemerintahan Trudeau.
Kepergiannya yang tak terduga memicu kegemparan di kalangan legislator Partai Liberal yang sudah tidak senang dengan penampilan buruk partai tersebut dalam pemilu setelah sembilan tahun berkuasa dan meluasnya ketidaksenangan pemilih terhadap harga tinggi dan krisis perumahan.
Kondisi tersebut memaksa Trudeau mengumumkan dia akan mundur setelah partainya memilih penggantinya. Dia akan tetap menjabat hingga 9 Maret, ketika pemimpin baru akan dilantik.
“Saya mencalonkan diri untuk memperjuangkan Kanada,” kata Freeland dalam postingan di X dilansir Reuters, Jumat, 17 Januari.
Pengganti Trudeau sepertinya tidak akan bertahan lama, mengingat jajak pendapat menunjukkan Partai Liberal akan dikalahkan oleh oposisi resmi, Konservatif. Pemilu berikutnya harus diadakan pada 20 Oktober dan dapat dilaksanakan pada awal Mei.
Tantangan bagi Freeland, 56 tahun, adalah untuk menampilkan dirinya berbeda dari Trudeau, mengingat betapa eratnya kerja sama mereka setelah Partai Liberal mengambil alih kekuasaan pada November 2015 dan seberapa sering dia mendukung Trudeau di depan umum.
Kemungkinan besar lawannya adalah mantan Gubernur Bank Sentral Kanada Mark Carney, yang tidak pernah menjadi bagian dari pemerintahan dan menggambarkan dirinya sebagai orang luar. Dia mengumumkan pada Kamis, dia akan mencalonkan diri.
BACA JUGA:
Freeland telah menjadi menteri keuangan sejak Agustus 2020 dan membantu merancang program belanja sosial pemerintah yang bernilai miliaran dolar untuk membantu memerangi pandemi ini.
Dia sebelumnya menjabat sebagai menteri luar negeri dan memimpin tim Kanada yang berhasil menegosiasikan kembali perjanjian perdagangan trilateral dengan Amerika Serikat dan Meksiko setelah Presiden Donald Trump mengancam akan membatalkan perjanjian tersebut.
Dia bergabung dengan pemerintah pada November 2015, pertama kali menjabat sebagai menteri perdagangan.
Sebelum memasuki dunia politik pada tahun 2013, Freeland bekerja sebagai jurnalis dan menjabat sebagai editorial senior di beberapa perusahaan media, termasuk Financial Times, Globe and Mail, dan Reuters, tempat dia bekerja dari tahun 2010 hingga 2013.