Bagikan:

JAKARTA - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas mengatakan, blok itu siap membantu rekonstruksi dan pemulihan, serta sedang dalam pembicaraan untuk menghidupkan kembali misi sipil yang memantau penyeberangan perbatasan antara Gaza (Palestina) dengan Mesir di Rafah, menyusul pengumuman kesepakatan gencatan senjata Hamas-Israel Rabu lalu.

Kallas bertemu dengan Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammad Mustafa di Brussels, Belgia pada Jumat pagi dan berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar.

UE "sedang berdiskusi tentang penempatan kembali misi pemantauan kami ke Rafah untuk memastikan stabilitas di perbatasan, jadi kami telah menyiapkannya," kata Kallas kepada wartawan di Brussels, melansir Reuters 17 Januari.

Diketahui, misi sipil UE untuk membantu memantau penyeberangan Rafah dibentuk berdasarkan kesepakatan antara Israel dan Otoritas Palestina pada tahun 2005, sebagai bagian dari bantuan internasional untuk upaya perdamaian pada saat Israel telah menarik pasukan dan pemukim dari Gaza.

Namun misi tersebut hanya beroperasi selama satu setengah tahun sebelum ditangguhkan, ketika militan Hamas menguasai Jalur Gaza dan mengusir Otoritas Palestina yang diakui secara internasional.

Lebih jauh Kallas mengatakan, penempatan kembali akan memerlukan undangan dari Israel dan Otoritas Palestina serta perjanjian kerja sama dengan Mesir.

Ia mengatakan, misi tersebut sekarang memiliki sepuluh staf internasional dan delapan staf lokal yang siap siaga.

"Kami juga akan siap membantu dalam rekonstruksi dan pemulihan," katanya.

Kallas juga mengatakan UE berkomitmen pada solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina yang lebih luas.

"Tentu saja perdamaian yang langgeng berarti kompromi di kedua belah pihak," tandasnya.

"Saya pikir ada peluang untuk mencegah hilangnya nyawa lebih lanjut dengan gencatan senjata ini," pungkas Kallas.