Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken melakukan kunjungan mendadak ke Irak pada Jumat untuk bertemu dengan Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani untuk membicarakan masa depan negara tetangganya, Suriah.

Dilansir Reuters, Jumat, 13 Desember, Blinken melakukan kunjungan ke wilayah tersebut setelah runtuhnya pemerintahan Bashar al-Assad dalam menghadapi kemajuan faksi oposisi Suriah.

Penggulingan Assad mengejutkan Washington dan pemerintahan Presiden Joe Biden mendesak para pemberontak yang menang untuk membentuk pemerintahan yang menjauhkan diri dari faksi-faksi Islam dan inklusif terhadap minoritas Suriah.

Blinken mengunjungi kedutaan AS di Bagdad dan mengatakan dia berbicara dengan Sudani tentang situasi di Suriah.

“Keyakinan banyak negara di kawasan ini dan sekitarnya, ketika Suriah bertransisi dari kediktatoran Assad ke negara demokrasi, hal ini dilakukan dengan cara yang, tentu saja, melindungi semua kelompok minoritas di Suria,” kata Blinken.

“Suriah tidak boleh menjadi tempat terorisme,” tegasnya.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters Washington melihat momen ini sebagai peluang untuk semakin menekan pengaruh Iran di kawasan.

Irak yang dipimpin oleh koalisi sebagian besar partai politik Syiah dan kelompok bersenjata yang dekat dengan Iran merupakan pemain utama dalam Poros Perlawanan Teheran yang mencakup Hamas di Gaza dan Hizbullah Lebanon dan telah menghadapi kemunduran sejak Israel merespons serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.