Bagikan:

JAKARTA - Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Pusat memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dalam kegiatan belajar-mengajar bagi siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kosong 09, Kemayoran.

Kebijakan PJJ ini diberlakukan mempertimbangkan kondisi sekolah yang dijadikan sebagai lokasi posko pengungsian warga terdampak kebakaran di Jalan Kebon Kosong, Kemayoran.

"Kami telah memberlakukan PJJ bagi siswa sejak pagi tadi," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Pusat Bambang Eko Prabowo di SDN 09 Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Desember 2024.

Total sebanyak 355 siswa SDN Kebon Kosong 09 mengikuti kegiatan belajar-mengajar (KBM) melalui PJJ. Jumlah rombongan belajar ada sebanyak 15 rombel.

"Mulai hari ini diberlakukan," katanya.

Kebijakan PJJ di SDN Kebon Kosong 09 ini diberlakukan setelah pihaknya berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dan Camat Kemayoran. Namun, pemberlakuan PJJ ini belum bisa dipastikan hingga kapan.

Berdasarkan hasil koordinasi dengan berbagai pihak, Bambang mengaku paling lama gedung sekolah akan dijadikan lokasi pengungsian hingga dua pekan. Karena itu, pihaknya pun masih akan melakukan kajian bersama jajaran terkait kelanjutan operasional sekolah.

Bila waktu pengungsian yang dibutuhkan terlalu lama, pihaknya bisa saja melakukan relokasi kegiatan belajar-mengajar ke sekolah terdekat. Kepastian itu baru bisa diputuskan setelah kajian dilakukan.

"Opsinya bisa saja kita relokasi atau tetap memberlakukan PJJ. Kepastiannya kami masih kaji dan menunggu kebijakan penanganan pengungsi," katanya.

Adapun posko pengungsian yang terdapat di SDN 09 Kebon Kosong, yakni posko dari BPBD DKI Jakarta, Dinas Sosial DKI Jakarta, posko pelayanan kependudukan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta dan posko kesehatan dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Kebakaran di permukiman padat penduduk yang terjadi di Jalan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, diduga berasal dari rumah seorang pengepul rongsokan sampah plastik berinisial J.

Percikan api kemudian dengan cepat membesar dan membakar seluruh bagian bangunan semi permanen yang ada di kawasan tersebut.

Akibat kebakaran di pemukiman padat penduduk ini, sebanyak 1.800 jiwa dari 600 KK dan tujuh rukun tetangga (RT) yakni RT 03, 04, 05, 06, 07, 08 dan 09 (tergabung dalam RW 05) terdampak.