JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Jakarta, Ujang Komarudin, menyoroti dugaan cawe-cawe menteri Kabinet Merah Putih di Pilkada 2024. Dalam hal ini Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto yang diduga berperilaku tidak netral sebagai aparatur negara dengan mengkampanyekan pasangan Helmi Hasan-Mi’an di Pilkada Bengkulu 2024.
Ujang mengatakan, pejabat pemerintah yang saat ini dalam posisi netral kemudian meng-endorse salah satu pasangan calon kepala daerah di pilkada sangat rawan dan berpotensi mendapat banyak kritik.
Namun, menurut Ujang, belum tentu pasangan calon kepala daerah yang di-endorse pejabat pemerintahan itu efektif menaikkan elektabilitas mereka.
“Endorse itu bisa efektif bisa tidak. Ya endorse kalau tidak dibarengi dengan turun ke lapangan oleh kandidatnya, oleh yang endorsenya juga, bisa saja tidak efektif,” ujar Ujang, Sabtu, 16 November.
Sebelumnya, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto diduga berperilaku tidak netral atau cawe-cawe sebagai aparatur negara dengan mengkampanyekan pasangan Helmi Hasan-Mi’an di Pilkada Bengkulu 2024.
Hal itu terlihat dalam video yang beredar, di mana Yandri terang-terangan mendukung Helmi Hasan-Mi’an saat kunjungan kerjanya di Bengkulu pada 9-11 November lalu.
BACA JUGA:
Dalam video itu, Yandri menyebut dukungan yang ia berikan merupakan balas budinya kepada Hilmi Hasan, Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Bengkulu yang juga kakak kandung dari Helmi Hasan. Selain Hilmi Hasan, Helmi juga adik dari Menteri Koordinator (Menko) Pangan, Zulkifli Hasan.
“Mohon dukungannya (untuk) kakak kandung dari Hilmi Hasan, Ketua PAN Provinsi Bengkulu. Hilmi Hasan tu juga banyak mendorong saya menjadi menteri,” katanya dikutip dari video yang menjadi viral di Bengkulu, pada Senin, 11 November, lalu.
Yandri juga sesumbar kenal dan dekat dengan sejumlah petinggi negara, termasuk Presiden Prabowo Subianto. Hal itu diduga dilakukan Yandri untuk memengaruhi pemilih di Pilkada Bengkulu untuk memberikan dukungan mereka ke pasangan Helmi Hasan-Mian.
“Tadi sudah saya sebutkan, relasi saya sekarang sangat kuat. Menteri banyak kenal, dengan Pak Presiden bisa bicara langsung, dengan Panglima TNI dekat, Kapolri dekat, Jaksa Agung dekat. Jadi tolong, mari kita sama-sama bantu Bengkulu,” katanya.
Selain terang-terangan cawe-cawe, Yandri juga berkali-kali mencatut nama Presiden Prabowo Subianto, seakan mengisyaratkan pasangan Helmi Hasan-Mian juga mendapat dukungan dari orang nomor satu di Indonesia itu.
“Dan tentu (pasangan) yang diusulkan oleh PAN, direstui oleh Pak Prabowo sebagai presiden,” imbuh Yandri.
Pilkada Bengkulu 2024 diikuti dua pasangan calon, Helmi Hasan-Mi’an dan Rohidin Mersyah-Meriani.
Helmi Hasan-Mi’an diusung 6 partai politik yaitu PAN, PDIP, Gerindra, Demokrat, PKB dan Gelora.
Sementara Rohidin Mersyah-Meriani didukung 8 parpol yaitu Golkar, Hanura, PKS, PPP, PBB, PSI, Partai Garuda dan Perindo.