Bagikan:

BOGOR -  Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat mengkampanyekan gerakan cuci tangan pakai sabun pada peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) Sedunia Tahun 2024.

Peringatan HCTPS dilaksanakan secara simbolis di SDN Sukadamai 3, Kecamatan Tanah Sareal, pada Rabu 16 Oktober. Dalam kegiatan ini, anak-anak sekolah diberi sabun cuci tangan dan diajarkan tujuh langkah mencuci tangan yang baik dan benar.

Kegiatan cuci tangan pakai sabun (CTPS) Serentak yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mencuci tangan sebagai cara sederhana untuk menjaga kesehatan.

"Pada hari ini, kita bersama-sama memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. Peringatan ini menjadi momen penting bagi kita dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mencuci tangan. Ini langkah sederhana, tapi sangat efektif dalam mencegah penyebaran penyakit dan kuman berbahaya," ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari.

Hery mengatakan, tema peringatan cuci tangan tahun ini adalah 'Mengapa Tangan Bersih Masih Penting?' Tema ini masih sangat relevan dengan tantangan kesehatan yang kita hadapi, seperti pencegahan penyakit diare, infeksi saluran pernapasan, hingga pandemi Covid-19 yang pernah melanda dunia.

"Untuk itu, kebersihan tangan harus menjadi bagian dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang kita tanamkan dalam lima tatanan kehidupan, yaitu rumah tangga, tempat kerja, tempat umum, institusi kesehatan, dan tentu saja di sekolah," ujar Hery.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil survei Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Kota Bogor tahun 2023, sebanyak 98,6 persen atau sekitar 211.052 rumah tangga sudah membiasakan mencuci tangan dengan sabun, sementara 1,4 persen atau sekitar 3.083 rumah tangga masih belum membiasakan perilaku ini.

"Peringatan ini sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan kesadaran akan pentingnya kebiasaan mencuci tangan dengan sabun," katanya.

Ia pun berharap, baik anak-anak maupun orang dewasa semakin sadar akan pentingnya mencuci tangan pakai sabun. Tentunya, kebiasaan ini harus didukung dengan akses fasilitas cuci tangan yang memadai, terutama di tempat-tempat umum seperti sekolah, kantor, pasar, dan pusat layanan masyarakat.

"Sekolah-sekolah di Kota Bogor, termasuk SDN Sukadamai 3 ini, harus selalu menyediakan fasilitas cuci tangan yang cukup dan mengedukasi siswa-siswinya untuk mencuci tangan secara teratur pada waktu tertentu, serta mengikuti teknik mencuci tangan yang benar sesuai dengan rekomendasi WHO," kata Hery.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan, mencegah berbagai penularan penyakit menular bisa dicegah dengan langkah kecil dan sederhana yaitu dengan mencuci tangan pakai sabun.

Selama dua tahun pandemi, pihaknya selalu mengkampanyekan cuci tangan pakai sabun karena melalui tangan yang terkontaminasi bisa menularkan penyakit dari satu orang ke orang lain.

"Sabun bisa meluruhkan penyakit di tangan sebagai transmisi penularan. Sehingga gerakan ini kita galakkan kembali dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan kemauan masyarakat untuk mau hidup sehat," jelasnya.