YOGYAKARTA - Presiden Joko Widodo telah melantik Saifullah Yusuf atau biasa disapa Gus Ipul menjadi Menteri Sosial pengganti Risma. Tri Rismaharini telah mundur dari jabatan untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan Gus Ipul yang undur diri dari posisinya sebagai wali kota Pasuruan menjadi Mensos. Presiden Joko Widodo melantiknya pada 11 September 2024.
Gus Ipul merupakan politisi senior yang mulai karir politik di tahun 1999. Mengawali maju mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari partai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pada mula Gus Ipul terpilih sebagai anggota DPR Fraksi PDI-P, Ia dianggap sebagai lambang aliansi dari Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri.
Hanya saja saat itu hubungan Gus Dur dan Megawati sedang merenggang, Gus Ipul memutuskan untuk keluar dari DPR dan PDI-P dan pindah ke PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) pada tahun 2001.
Kehidupan Gus Ipul Saat Masih Muda
Gus Ipul terlahir dari pasangan Ahmad Yusuf Cholil dan Sholichah Hasbullo. Gus Ipul awalnya memiliki cita-cita sebagai guru madrasah. Hal terebut dikarenakan memang madrasah yang jadi tempatnya mengayuh ilmu terasa sangat menyedihkan.
Dengan histori yang dimiliki ayahnya sebagai guru agama SD dan SMP sekaligus pegawai Departemen Agama tentunya cita-cita tersebut memang terhubung. Gus Ipul menempuh pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang dan SMP Islam Pasuruan.
Gus Ipul menimba ilmu di Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan Negeri Pasuruan (1985). Itu adalah sekolah yang sama persis seperti SMA. Setelah lulus dari SMA, Pamannya KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menganjurkan Gus Ipul untuk berkuliah di Jakarta.
Awal Mulia Dunia Organisasi
Gus Ipul memilih masuk jurusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Universitas Nasional. Secara langsung Gus Ipul mendapatkan ilmu dari Gus Dur yang pada masa tersebut juga masih menjadi ketua PBNU.
Cikal bakal dunia politik Gus Ipul dimulai saat Gus Ipul berkuliah dan terus ikut juga aktivitas di PBNU dimana pamanya Gus Dur juga ikut berperan dalam pendidikan Gus Ipul.
Saat mahasiswa Gus Ipul sudah aktif di berbagai organisasi. Ia aktif di berbagai organisasi kampus. Meskipun demikian circle dari Gus Ipul masih tetap sama, tidak membedakan orang dalam berteman.
Gus Ipul pernah memegang peranan sebagai Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar NU pada 1990-1995 dan aktif di organisasi Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor). Gus Ipul mengawali karier politiknya dengan bergabung GP Ansor, orginasasi sayap pemuda NU.
Pada tahun 1999, Gus Ipul dipercaya untuk menggantikan posisi Ketua Umum karena pimpinan kala itu, Iqbal Assegaf wafat. Selang setahun, Gus Ipul kembali dikukuhkan sebagai Ketua Umum GP Ansor.
Di tahun 2000-2005, pria bernama asli Saifullah Yusuf itu pernah menjadi Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal pada Kabinet Indonesia Bersatu era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004-2007. Disaat yang bersamaan juga dia menjabat Ketua Umum GP Ansor dua periode berturu-turut (2000-2005 dan 2005-2010).
Sekilas di Dunia Politik
Pada Muktamar PKB tahun 2002, Gus Ipul terpilih sebagai Sekretaris Jenderal PKB, mengalahkan kandidat-kandidat kuat lainnya. Dua tahun kemudian, suami dari Fatma Saifullah Yusuf ini mendapatkan kepercayaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjabat sebagai Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia selama satu periode.
Sayangnya, konflik internal di tubuh PKB menyebabkan pencopotan Gus Ipul dari jabatannya sebagai Sekjen. Hal ini juga berdampak pada posisinya sebagai Menteri. Jabatan Sekjen PKB kemudian digantikan oleh Lukman Edy. Meskipun demikian, Gus Ipul tetap mempertahankan posisinya sebagai Ketua Umum GP Ansor untuk periode 2005-2010.
Pada usia 44 tahun, Gus Ipul mendampingi Soekarwo sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Timur dalam Pilgub. Setelah melalui dua putaran pemilihan serta pemungutan suara ulang di Kabupaten Bangkalan dan Sampang pada 21 Januari 2009, pasangan ini akhirnya terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.
Setelah memimpin selama periode 2008-2013, pasangan Soekarwo-Gus Ipul kembali terpilih dalam Pilgub 2013 untuk masa jabatan 2014-2019.
Pada 2017, Gus Ipul maju sebagai Calon Gubernur dalam Pilgub 2018, mewakili PKB, dengan dukungan dari PDI Perjuangan. Ia berpasangan dengan Bupati Banyuwangi, Azwar Anas. Namun, di tengah perjalanan, Azwar Anas mengundurkan diri dan mengembalikan mandatnya ke PDI Perjuangan. Akhirnya, nama Puti Guntur Soekarno, anggota DPR sekaligus cucu Presiden Soekarno, dipilih oleh PDIP untuk menjadi pendamping Gus Ipul.
Biografi Gus Ipul
PENDIDIKAN
Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang (1979)
Sekolah Menengah Pertama Islam Pasuruan (1981)
Sekolah Menengan Persiapan Pembangunan Negeri Pasuruan (1985)
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Universitas Nasional, Jakarta
KARIER
Ketua Senat Fisip Unas Jakarta (1988-1990)
Ketua HMI Cabang Jakarta (1990-1992)
Pengurus Pusat IPNU (1992-1994)
Ketua Pimpinan Pusat IPNU (1990-1995)
Wakil Sekjend PP GP Ansor (1995)
Sekretaris Jendral AMNU
Ketua Umum GP Ansor (1999-2010)
Anggotda DPR RI-Fraksi PDI Perjuangan (1999-2000)
Sekretaris Jendral DPP Partai Kebangkitan Bangsa (2002-2004)
Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia (2004-2007)
Wakil Gubernur Jawa Timur (2009-2014, 2014-2019)