Buat Penumpang Makin Nyaman, Kemenhub Hadirkan Layanan Teman Bus di Banyumas
Ilustrasi program BTS (dok. Humas Kemenhub)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) berkomitmen untuk menyediakan pelayanan jasa angkutan masal yang nyaman bagi masyarakat. Salah satunya melalui program Buy The Service (BTS) yang diberi nama ikonik Teman (Transportasi Ekonomis, Mudah, Andal, dan Nyaman).

"Melalui amanat dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bahwa pemerintah harus menjamin ketersediaan angkutan massal berbasis jalan baik di perkotaan atau pedesaan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi dalam keterangannya, Jumat, 5 Februari.

Layanan Bus ini rencananya akan hadir di Kabupaten Banyumas setelah sebelumnya hadir di 5 kota besar, yakni Palembang, Surakarta, Denpasar, Medan, dan Yogyakarta. Dirinya menjelaskan program BTS harus menerapkan strategi Pull and Push.

Pull Strategy dilakukan oleh pemerintah pusat dengan memberikan kebutuhan bus dan lisensi kepada operator. Sementara itu, Push Strategy merupakan kewajiban pemerintah daerah untuk mendorong masyarakat agar shifting dari kendaraan pribadi ke transportasi publik, seperti Teman Bus. 

"Jadi ada manajemen ruang dan waktu dengan pengaturan ruang jalan, pengaturan parkir, dan pengaturan waktu. Pada prinsipnya ada manajemen traffic yang kita lakukan untuk mendorong masyarakat agar meninggalkan kendaraan pribadinya," lanjut Dirjen Budi.

Selain itu, untuk menyukseskan program BTS di Banyumas diperlukan juga persiapan dari Pemerintah Kabupaten untuk pembangunan halte, melakukan sosialisasi kepada masyarakat, membuat kebijakan yang berpihak pada angkutan umum, serta survey kondisi lalu lintas sebelum atau sesudah program ini berjalan.

BTS bertujuan agar masyarakat yang semula menggunakan kendaraan pribadi beralih ke bus dan angkutan umum yang diharapkan dapat mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh masyarakat. Di sisi lain, dapat meminimalisir dampak kerugian ekonomi dan kehilangan waktu akibat dari kemacetan, mengurangi polusi udara yang mencemari lingkungan, serta meminimalisir kecelakaan lalu lintas yang sebagian besar berasal dari kendaraan bermotor.

Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Yani menuturkan Teman Bus di Banyumas akan hadir dengan tiga koridor berbeda yang melayani rute Terminal Pasar Pon - Terminal Ajibarang, Koridor 2 : Terminal Kebondalem - Terminal Bulupitu, dan Koridor 3 : Terminal Notog (Patikraja) - Terminal Baturaden Bawah (Loop)

"Nantinya Teman Bus akan beroperasi pada jam 5 pagi sampai dengan jam 9 atau 10 malam. Koridor 1 akan difasilitasi dengan 16 unit bus. Koridor 2 difasilitasi 19 unit bus, dan koridor 3 akan ada 27 unit bus. Total keseluruhan bus adalah 62 unit bus. Koridor 3 memang lebih banyak dibanding yang lain karena rutenya berputar atau loop. Inilah yang istimewa dari koridor di Banyumas," lanjut Yani.

Direktur Ahmad Yani juga menambahkan indikator pelaksanaan BTS yang harus dijaga adalah headway 10-15 menit. Hal ini diutamakan agar tidak terjadi penumpukan penumpang di halte yang menunggu bus terlalu lama.

Di samping itu, indikator lainnya adalah tingkat okupansi dan jumlah pengguna, jumlah kecelakaan yang terjadi saat operasional, kecepatan angkutan umum, standar kondisi kendaraan, dan standar pelayanan minimal. Setiap layanan Teman Bus akan dipantau melalui dashboard yang ada di Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan setempat.

Pada dashboard dapat terlihat data mengenai jumlah penumpang, load factor, dan jumlah rupiah yang harus dibayarkan. Setiap pelanggaran yang dilakukan oleh pengemudi pun akan terlihat yang kemudian akan dikenakan sanksi berupa pembayaran dalam Rupiah. 

Per 31 Desember 2020, jumlah penumpang Teman Bus yang sudah hadir di 5 kota besar mencapai lebih dari 2 juta orang dengan total pengguna aplikasi sebanyak lebih dari 54 ribu pengguna.

Banyumas menjadi salah satu kabupaten yang dipilih sebagai pilot projek untuk pengaplikasian program Buy The Service. Mengingat jumlah penduduk Banyumas sebanyak 1.776.918 jiwa dan tercatat terdapat kendaraan sebanyak 681.881 unit dinilai perlu untuk mengubah kebiasaan masyarakat agar beralih ke moda transportasi publik.