Sulsel Diusulkan Masuk Provinsi Prioritas Penanganan Stunting
Pj Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin.ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel

Bagikan:

MAKASSAR - Sulawesi Selatan diusulkan sebagai salah satu dari lima provinsi baru yang akan masuk sebagai provinsi prioritas penanggulangan stunting karena memiliki jumlah penduduk terbesar di luar Pulau Jawa, pada 2024.

Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin di Makassar, Sabtu, menyampaikan, walaupun tahun 2024 masuk dalam tahun politik pelaksanaan pemilu, upaya percepatan penurunan stunting tetap menjadi program prioritasnya yang sejalan dengan program prioritas nasional.

"Pemilu bagian dari konstitusi kita dan ini sistem yang sudah tetap dan teratur, lima tahun sekali. Kemudian program strategis nasional harus dilakukan, penanganan kemiskinan, stunting, gizi buruk dan inflasi itu sesuai dengan program prioritas kami," katanya dilansir ANTARA, Sabtu, 7 Oktober.

Usulan Sulsel masuk provinsi prioritas penanganan stunting terungkap dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting tahun 2023 di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 6 Oktober.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dalam rakornas mengusulkan tambahan lima provinsi prioritas, termasuk Sulsel.

"Hal ini dengan pertimbangan, Sulawesi Selatan adalah provinsi di luar Pulau Jawa yang memiliki jumlah penduduk terbesar, sehingga memerlukan perhatian khusus," jelas Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Sekretariat Wakil Presiden, Suprayoga Hadi.

Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, mengatakan saat ini, sebanyak 12 provinsi telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai provinsi prioritas penanggulangan stunting karena dianggap menjadi kantong-kantong penyumbang angka prevalensi stunting tinggi.

Kedua belas provinsi tersebut adalah Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, Aceh, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Banten.

"Mengusulkan tiga poin, diantaranya untuk mempercepat capaian 3,8 persen per tahun. Kini mengusulkan penambahan provinsi prioritas menjadi 17 provinsi, yaitu Papua, Papua Barat, Sumatera Barat, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan," ujarnya.

Hasto optimistis melihat tren ke depan, stunting dapat dicapai 14 persen di 2024. Tahun 2013-2019 rata-rata penurunan 1,3 persen per tahun dan kemudian di tahun 2019 ke 2021 di saat pandemi, penurunan 1,6 persen per tahun.

"Alhamdulillah, tahun 2021 ke 2022 meskipun masih pandemi (Covid-19), penurunan bisa mencapai 2,6 persen per tahun. Kami pun juga masih bisa optimis di mana target 14 persen dengan target penurunan (2023) 3,8 persen per tahun," kata Hasto.