Keluarga Minta Polisi Usut Kematian Mahasiswa IAIN Gorontalo
Keluarga Mahasiswa IAIN Gorontalo yang meninggal saat pengaderan, didampingi sejumlah kuasa hukum usai menyampaikan aduan ke SPKT Polda Gorontalo. (ANTARA/Zulkifli Polimengo)

Bagikan:

GORONTALO - Keluarga dari mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sutan Amai Gorontalo yang meninggal dunia saat mengikuti kegiatan pengaderan, meminta Polda Gorontalo mengusut dan mengungkap adanya dugaan kejanggalan dari kematian keluarga mereka tersebut.

Kuasa hukum keluarga korban, Hasnia, bersama 26 orang pengacara yang tergabung dalam Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN) Gorontalo, diberikan mandat oleh keluarga melayangkan laporan ke pihak Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Gorontalo.

"Kami mewakili keluarga telah melayangkan laporan terkait dengan kematian HS, yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 2023. Jadi kami meminta kepada pak Kapolda untuk mengusut tuntas penyebab kematiannya," kata Hasnia dilansir ANTARA, Jumat, 6 Oktober.

Hingga saat ini pihak keluarga belum mengetahui persis penyebab kematian dari mahasiswa tersebut.

Pasalnya sebelum mengikuti kegiatan pengaderan di Kabupaten Bone Bolango, HS yang belakangan diketahui warga Kabupaten Boalemo, Gorontalo itu dipastikan dalam kondisi sehat sebelum pergi berangkat mengikuti kegiatan.

"Maka dari itu melalui proses hukum ini, kita bermaksud dan berharap penyebab kematian dari almarhum HS bisa diketahui," kata dia.

Materi pelaporan yang dilayangkan tersebut, kata dia, yaitu adanya dugaan kelalaian dari pihak panitia pelaksana pada saat pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat).

"Yang kami laporkan adalah panitia, karena memang ada tembusan surat kegiatan yang di dalamnya tercantum panitia yang mengetahui pelaksanaan kegiatan," katanya.

Sejauh ini menurutnya belum ada pemberitahuan dan respons dari pihak penyelenggara terkait apa penyebab pasti meninggalnya keluarga dari klien mereka.

Namun begitu pada saat pemakaman, pihak kampus telah datang dan ikut merasakan duka, serta menyampaikan bahwa akan kooperatif.

"Saat di rumah duka, pihak kampus menyatakan apapun langkah yang ditempuh pihak keluarga dari almarhum HS, kampus akan koperatif," imbuhnya.