10 Panel Diskusi ISF 2023, Bahas Isu-Isu Terkini dalam Agenda <i>Sustainability</i>
Ilustrasi sustainability (Foto: Pixabay/annacapictures)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bermitra dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) akan menggelar Indonesia Sustainability Forum (ISF) pada 7-8 September 2023 mendatang di Park Hyatt Jakarta. Dalam forum ini, bakal ada 10 sesi panel diskusi yang membahas isu-isu terkini dalam agenda sustainabilty. Lantas, apa saja 10 panel diskusi ISF tersebut? Simak informasinya berikut ini.

10 Panel Diskusi ISF

Sebagai informasi, Indonesia Sustainabilty Forum akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah tokoh dunia.

Acara ini bakal menjadi konferensi paling besar yang menyoroti isu keberlangsungan (sustainability) di Indonesia.

Perhelatan ini bertujuan membangun kemitraan di bidang sustainability (keberlangsungan) dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi hijau.

Berikut 10 panel diskusi yang membahas isu-isu terkini dalam agenda sustainability di ISF 2023:

  • Panel 1: Downstreaming the Critical Mineral Industry forDecarbonization
  • Panel 2: Sustainable Mining of Critical Minerals to Bolster Decarbonization
  • Panel 3: Greening the Power Sector as the Backbone for Energy Transition
  • Panel 4: Accelerating the New Energy Vehicle to Transform the Automotive Industry
  • Panel 5: Fuels of the Future for Low Carbon Industry Solutions
  • Panel 6: Green Business Opportunities in Indonesia
  • Panel 7: Technology and Human Capital Enablers to Pave the Path to Sustainable Growth
  • Panel 8: Biodiversity Protection and Circular Economy Opportunities for a Livable Planet
  • Panel 9: Advancing Carbon Capture Partner, Boston Consulting Group to Reverse Carbon Emissions
  • Panel 10: Putting a Price on Carbon Company, Singapore to Advance Low-Carbon Growth

ISF Jadi Wadah 700 Pakar Kelas Dunia

Dikutip dari laman resminya, Indonesia Suistainability Forum adalah konferensi internasional yang menyediakan jalan untuk membahas terobosan dalam mencapai pertumbuhan berkelanjutan, dan untuk memetakan kolaborasi dan kemitraan dalam mempercepat transisi menuju ekonomi hijau.

Forum ini mempertemukan sekitar 700 pemangku kebijakan, pakar atau ahli, serta investor dari seluruh dunia. ISF menjadi side event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 yang diketuai RI.

Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin mengatakan, Perhelatan ISF merupakan bentuk kontribusi Indonesia ke dunia untuk menjawab tantangan yang dihadapi negara berkembang dan negara maju dalam mengimplementasikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Selain itu, ISF juga merupakan sebuah momentum bagi Indonesia untuk mendorong dekarbonisasi global dan memacu praktik keberlanjutan dunia.

“Kita harus bisa mempercepat transisi pertumbuhan berbasis emisi menuju pertumbuhan berkelanjutan yang bermanfaat bagi manusia dan lingkungan, secara pasti dan cermat,” ujar Rahmat, dikutip dari Antara.

Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) dan Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid menyampaikan bahwa duina usaha memiliki peran krusial untuk menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dalam transisi ekonomi hijau.

“Kami aktif mendorong inisiatif seperti Net Zero Hub dan Carbon Center of Excellence termasuk mobilisasi investasi hijau melalui kolaborasi lintas sektor baik di Indonesia maupun di Asia Tenggara,” tutur Arsjad.

“Melalui inisiatif ini, sektor industri dan bisnis di Indonesia dan ASEAN diharapkan dapat bersatu untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan kondusif,” sambungnya.

Demikian informasi tentang 10 panel diskusi ISF. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.