Cegah Antraks, Petani Kudus Peroleh Cairan Disinfektan Gratis dari Pemkab
Ilustrasi. Petugas menyiapkan vaksin antraks di kantor DPPK Gunungkidul, Wonosari, DI Yogyakarta. (Antara-Hendra N)

Bagikan:

JATENG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus membagikan cairan disinfektan kepada para peternak sapi menyusul temuan kasus antraks di daerah lain.

Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Agus Setiawan mengatakan upaya itu sebagai upaya pencegahan terhadap penyebaran penyakit antraks yang menyerang hewan ternak.

"Cairan disinfektan yang kami bagikan kepada masing-masing peternak disesuaikan stok yang tersedia," katanya di Kudus, Jawa Tengah (Jateng), Jumat 18 Agustus, disitat Antara.

Selain melakukan pembagian cairan disinfektan, lanjut dia, pihaknya juga membagikan vitamin untuk ternak yang dinilai kurang sehat.

Pertemuan dengan peternak, kata dia, juga dimanfaatkan untuk memberikan edukasi terkait pencegahan dan upaya ketika menemukan gejala pada hewan ternak.

Dia menyebutkan, hasil pemantauan di lapangan hingga kini belum ada temuan hewan ternak terserang antraks di Kudus.

Pemantauan itu setelah Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan pencegahan penularan antraks usai ditemukan kasus.

"Untuk wilayah Keresidenan Pati juga belum ada informasi temuan kasus antraks. Meskipun demikian, kewaspadaan tetap dilakukan," ujarnya.

Di antaranya, dengan melakukan pemantauan lalu lintas hewan ternak yang masuk ke Kabupaten Kudus, termasuk mengawasi transaksi penjualan hewan ternak di pasar hewan.

Indikasi hewan ternak terserang antraks, di antaranya keluar darah dari lubang hidung, mulut atau anus serta bisa menyebabkan kematian mendadak. Sedangkan bangkainya tidak boleh disembelih atau dibedah, tetapi harus langsung dikuburkan dengan cara yang khusus untuk menghindari penularan.

Spora yang dihasilkan oleh bakteri bacillus anthracis penyebab penyakit antraks pada hewan ternak, disebutkan dapat bertahan selama 80 tahun.