Bagikan:

JAKARTA - Seekor beruang yang diangkut dalam penerbangan Iraqi Airways dari Baghdad ke Dubai, Uni Emirat Arab Jumat pekan lalu, menyebabkan penundaan penerbangan setelah keluar dari kandang di kargo pesawat.

Iraqi Airways mengeluarkan permintaan maaf setelah sebuah video yang beredar secara online, menunjukkan seorang penumpang pria mengatakan penerbangan kembali ke Baghdad ditunda selama "lebih dari satu jam karena beruang di kargo."

Dalam video lain, seekor anak beruang terlihat berkeliaran di luar kandangnya di dalam pesawat, sementara orang-orang mengelus-elus dan berusaha menghiburnya.

Beruang tersebut dibius oleh tim spesialis di Dubai dan dibawa keluar dari pesawat, kata Iraqi Airways dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada CNN, seperti dikutip 10 Agustus.

Maskapai ini mengeluarkan permintaan maaf sehari kemudian, dengan mengatakan beruang tersebut keluar dari kandang "setibanya di Bandara Dubai."

"Perusahaan meminta maaf kepada para penumpang dalam penerbangan dari Bandara Internasional Baghdad ke Bandara Dubai karena alasan-alasan di luar kendali perusahaan," katanya.

"Penundaan terjadi karena adanya kiriman di ruang kargo," tambah pernyataan tersebut.

"Setibanya di Bandara Dubai, hewan tersebut keluar dari kandang yang dibuat untuk pengirimannya," terang maskapai tersebut, seraya menambahkan hewan itu diangkut sesuai dengan pedoman kesejahteraan hewan internasional.

"Awak pesawat berkoordinasi dengan otoritas UEA yang mengirimkan tim khusus untuk membius hewan tersebut dan membawanya keluar dari pesawat. Setelah dilakukan pemeriksaan dan memastikan tidak ada kerusakan akibat insiden ini, penerbangan kembali ke Baghdad," tambah pernyataan tersebut.

Maskapai penerbangan tersebut tidak mengungkapkan mengapa beruang tersebut diangkut ke Uni Emirat Arab, atau memberikan informasi apa pun tentang kesehatannya setelah dibius dan dikeluarkan dari pesawat.

Pada Hari Senin, Kementerian Transportasi Irak mengatakan kepada CNN, sebenarnya ada dua beruang di dalam pesawat.

"Dua beruang kecil yang terancam punah dikirim dari Baghdad, dan ketika penerbangan tiba di Dubai, salah satu beruang tersebut merusak kandangnya, sehingga memaksa otoritas kesehatan dan lingkungan di bandara Dubai untuk membiusnya," ujar pernyataan tersebut.

Terpisah, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani, memerintahkan Kementerian Transportasi negara itu untuk membuka penyelidikan atas kaburnya beruang tersebut, kata Kantor Perdana Menteri pada Hari Minggu.