PALEMBANG - Polda Sumatera Selatan melakukan investigasi terkait peristiwa terbakarnya kapal tunda (tugboat) penarik tongkang batu bara di perairan Kabupaten Banyuasin.
Direktur Direktorat Air dan Udara Polda Sumsel Kombes Anderas Kusmaedi mengatakan tim Subdit Gakkum dan Laboratorium Forensik sejak siang ini masih di lokasi melakukan proses investigasi.
Selain memeriksa bangkai kapal yang terbakar, dalam proses tersebut personel kepolisian juga memintai keterangan seorang nakhoda dan para kru kapal.
“Seluruh proses investigasi dilakukan secara proporsional dan hasilnya (terkait penyebab/nilai kerugian) segera dilaporkan kepada pihak terkait,” kata dia dilansir ANTARA, Senin, 3 Juli.
Andreas memastikan tidak ada korban jiwa atas peristiwa ini.
Para kru kapal dan tongkang bermuatan batu bara sudah dievakuasi ke tempat yang aman, setelah sebelumnya terdampar hingga sedikit menghambat kelancaran arus pelayaran pada ambang luar Sungai Musi.
Sebelumnya, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Palembang menerima laporan radio terbakarnya kapal tunda Paiton penarik tongkang batu bara (BG-APOL-3012), pada Senin sekitar pukul 06.30 WIB.
BACA JUGA:
Kepada petugas KSOP, nakhoda kapal tunda Paiton melaporkan terbakar saat melintas di ambang luar Sungai Musi, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Akibat kebakaran, kapal mengangkut tongkang bermuatan bahan baku mineral batu bara dari Palembang dengan tujuan Indramayu, Jawa Barat itu sempat terdampar dengan koordinat 02009’680” S / 1050 00’ 687” E.
Nakhoda dan 10 orang kru kapal berhasil menyelamatkan diri dibantu oleh kapal nelayan yang melintas tak jauh dari lokasi kejadian. Hingga akhirnya peristiwa ini ditangani oleh personel kepolisian.