Bagikan:

YOGYAKARTA - Mark Rutte, Perdana Menteri Belanda, akhirnya mengakui bahwa negara Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 silam. Pernyataan tersebut menjadi sorotan publik, baik masyarakat Indonesia maupun dunia. Lantas seperti apa profil Mark Rutte PM negeri kincir angin itu?

Pengakuan tersebut disampaikan oleh Mark Rutte dalam acara diskusi mengenai dekolonialisasi yang dilakukan pemerintah Belanda dari tahun 1945 hingga 1950. Pengakuan tersebut menjadi sejarah baru bagi bangsa Indonesia. 

"Saat ini, Belanda mengakui sepenuhnya dan tanpa syarat, bahwa Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945," kata Mark Rutte pada Rabu (14/06) lalu.

Selama ini Belanda tidak pernah mengakui tanggal 17 Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan Indonesia. Negara yang pernah melakukan kolonialisme di tanah air tersebut mengakui Indonesia merdeka pada 7 Desember 1949 sesuai waktu pengumuman hasil Konferensi Meja Bundar silam. 

Pernyataan Mark Rutte mengenai Kemerdekaan Indonesia tentunya cukup mengagetkan dan membuat PM Belanda tersebut menjadi perbincangan publik. Seperti apa profil Mark Rutte dan karier politiknya?

Profil Mark Rutte

Mark Rutte lahir di Den Haag, Belanda, pada 14 Februari 1967. Mark Rutte merupakan politikus Belanda yang terpilih menjabat sebagai Perdana Menteri sejak 14 Oktober 2010. Perdana Menteri merupakan jabatan paling tinggi di negara Belanda yang menerapkan bentuk pemerintahan monarki konstitusional dengan sistem parlementer. 

Mark Rutte pernah mengenyam pendidikan di Gymnasium High School dan lulus pada tahun 1985. Mark Rutte kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Leiden mengambil studi Sejarah. Ia berhasil meraih gelar MA pada tahun 1992. 

Setelah menamatkan studinya, Mark Rutte tidak langsung terjun ke dunia politik. Rutte lebih dulu mengawali kariernya di dunia bisnis. Rutte bekerja sebagai manajer untuk perusahaan Unilever dan Calve. Rute memegang jabatan dalam departemen sumber daya manusia di Unilever hingga tahun 1997. 

Mark Rutte kemudian diangkat menjadi manajer staf untuk Van Den Bergh Nederland, anak perusahaan Unilever, antara tahun 1997 dan 2000. Pada tahun 2000, Rutte menjadi anggota Grup Sumber Daya Manusia Perusahaan. Di tahun yang sama, ia juga terpilih menjadi manajer sumber daya manusia untuk anak perusahaan lain Unilever yaitu IgloMora Groep. 

Karier Politik Mark Rutte

Mark Rutte mengawali karier politiknya pada tahun 2002 saat diangkat menjadi Menteri Sekretaris Negara bidang sosial dan kepegawaian. Rutte mengabdi untuk masa pemerintahan mantan PM Jan Peter Balkenende dari tahun 2022 hingga 2004.

Seiring berjalannya waktu, karier politik Mark Rutte terus meningkat. Untuk periode 2004 hingga 2006, Mark Rutte terpilih menjadi sekretaris di Kementerian Pendidikan, Budaya dan Sains. Rutte juga menduduki jabatan sebagai pemimpin Partai VVD dari tahun 2006 hingga tahun 2011. 

Rutte yang masih sebagai pemain baru di kawah politik berhasil memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 51,5 persen. Rutte mendapat banyak dukungan karena dirinya dinilai sebagai politikus ulung yang kompeten dan memiliki banyak sisi unik lainnya. Pada tahun 2008, Rutte juga sempat menjadi guru tamu di sekolah milik yayasan Johan de Witt di Den Hague mengajar bahasa Belanda dan Ilmu Sosial. 

Puncak karier Rutte berhasil ia daki pada tahun 2010 saat dirinya terpilih menjadi Perdana Menteri Belanda. Pada pemilu 2012, Rutte dan Partai VVD kembali memenangkan suara. Rutte juga berhasil mempertahankan kursi jabatan PM Belanda untuk ketiga kalinya pada tahun 2017 hingga saat ini. 

Demikianlah ulasan profil Mark Rutte PM Belanda yang mengakui kemerdekaan RI jatuh pada 17 Agustus 1945. Mark Rutee menjadi sosok PM liberal pertama Belanda pada 92 tahun. Rutte juga dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan menghargai perbedaan. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.