JAKARTA - Kementerian Kesehatan menandai dimulainya pelayanan kateterisasi jantung (cath lab) di RSUD Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, dengan melakukan operasi perdana jantung koroner.
"Tindakan yang dilakukan berupa angiografi koroner pada pasien jantung koroner," kata dokter yang melakukan operasi tersebut, I Kadek Susila Surya Darma sebagaimana dikutip dalam siaran pers Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Antara, Kamis, 11 Mei.
Kegiatan itu dilaksanakan pada Rabu kemarin. Angiografi koroner adalah prosedur pemeriksaan invasif yang dilakukan untuk dapat melihat penyempitan atau penyumbatan struktur pembuluh darah koroner pada pasien yang diduga mempunyai penyakit jantung koroner.
Operasi perdana tersebut bertujuan untuk mendiagnostik penyakit pada pasien. Tindakan dimulai pukul 09.00 hingga 09.25 WITA.
"Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan pasien stabil tanpa keluhan. Tindakan dilakukan oleh dokter dan tim cath lab dari RSUP Ngoerah Bali," katanya.
Pasien merupakan seorang lansia berusia 54 tahun dengan faktor risiko diabetes melitus dan hipertensi. Pasien sering kali mengeluhkan sakit di bagian dada setelah melakukan aktivitas berat.
Menurut Susila, operasi tersebut dilakukan melalui prosedur kateterisasi diagnostik, dengan metode memasukkan kateter lewat pembuluh darah arteri radialis di tangan kanan.
Setelah kateter masuk, kemudian diinjeksikan zat kontras lewat alat kateter. Zat kontras adalah cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh dengan tujuan untuk memperjelas hasil pemeriksaan penunjang.
"Kontras itu kami lihat lewat sinar X untuk melihat letak sumbatan pembuluh darah koronernya. Telah diketahui pasien ini sumbatannya tidak terlalu signifikan, jadi kami hanya mengoptimalkan obat-obatan untuk mencegah terjadinya perburukan atau gagal jantung," ujarnya.
Ia mengatakan sumbatan yang tidak signifikan itu artinya aliran suplai oksigen masih cukup optimal. Kalau ada sumbatan dan indikasi lain yang lebih buruk akan dilanjutkan ke pemasangan ring.
"Alatnya ini (cath lab) adalah alat perdana yang dipasang di pulau Flores, yakni di RSUD Komodo. Alat ini untuk kateterisasi atau memasukkan kateter untuk melihat pembuluh darah. Alat ini bisa dipakai, di antaranya untuk penyakit jantung koroner dan stroke," ujarnya.
Pasien berinisial SO (54) mengaku tidak merasakan sakit saat dilakukan kateterisasi. Dari mulai tindakan hingga selesai, seluruhnya dirasakan aman.
"Tidak merasakan sakit, tiba-tiba tindakan selesai. Saat ini saya tidak merasakan keluhan apapun," katanya.
SO mengajak masyarakat untuk tidak ragu dan jangan takut melakukan pemeriksaan jantung dengan cath lab.
"Masyarakat segera cek kesehatan jantung di RSUD Komodo. Sekarang alatnya sudah canggih tidak perlu ke rumah sakit di wilayah lain," katanya.
Sekretaris Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Sunarto mengatakan RSUD Komodo sudah berjalan dengan baik, diantaranya sudah berhasil mengoperasikan cath lab.
"Cath lab ini adalah salah satu alat canggih untuk diagnostik dan tata laksana kasus gangguan jantung. Sekarang ini masih dibantu oleh tim jantung dari rumah sakit Ngoerah Bali," ujarnya.
Sunarto berharap dalam waktu dekat Pemda Labuan Bajo bisa memiliki seorang dokter jantung yang menetap di RSUD Komodo. Ia juga mengharapkan ada dokter saraf atau dokter neurointervensi, sehingga layanan jantung dan stroke bisa berjalan dengan baik.
"Kementerian Kesehatan tetap membantu pemenuhan dokter spesialis di RSUD Komodo melalui Dirjen Pelayanan Kesehatan dengan kegiatan-kegiatan pengampuan. RSUD Komodo ini secara regional diampu oleh Rumah Sakit Ngoerah," katanya.