Bagikan:

JAKARTA - Densus 88 Antiteror menyebut tiga dari empat warga negara asing (WNA) asal Uzbekistan melakukan penyerangan saat  melarikan diri. Akibatnya seorang pegawai Imigrasi tewas.

"Dari peristiwa ini menimbulkan korban jiwa dari petugas Imigrasi atas nama bapak Adi Widodo meninggal dunia," ujar Juru Bicara Densus 88 Antiteror Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Selasa, 11 April.

Aksi penyerangan itu dilakukan menggunakan pisau dapur yang saat itu beberapa petugas Imigrasi dan anggota Densus 88 sedang makan sahur.

Kondisi saat itu bisa dikatakan minim penjaga. Sebab, sebagaian petugas sedang mempersiapkan salat Subuh.

"Mereka kemudian melumpuhkan atau menyerang anggota menggunakan pisau dapur atau yang mereka dapat dari pantry," ungkapnya.

Tak hanya korban meninggal, ada pula empat orang yang mengalami luka akibat penyerangan itu. Mereka yakni dua petugas Imigrasi yakni Dicky Visto Damas dan Supriatna.

Kemudian, dua anggota Densus 88 antiteror yakni Bripda Dendry dan Bripda Bahrain. Keduanya mengalami luka berat.

Paara WNA asal Uzbekistan itu bernama Bekhzod Anorbek Ugli Baytoev, Olimjon Mukhtor Ugli Makhmudov, Murodjon Ibrokhimjon Ugli Rakhimov. Sedangkan, Bakhromjon KabilDjanovich Azizov tak melarikan diri.

Untuk tiga WNA disebut bagian dari organisasi teror internasional yang aktif di wilayah Timur Tengah, khususnya Suriah. Sedangkan Bakhromjon KabilDjanovich Azizov memiliki peran penyedia dukungan keuangan serta dokumen palsu.