Bagikan:

YOGYAKARTA - Anwar Usman yang juga adik ipar Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali terpilih menjadi ketua Mahkamah Konstitusi (MK) jangka waktu 2023-2028. Anwar terpilih lewat pemungutan suara atau pemungutan suara sampai putaran ketiga. Lalu sexerti apakah profil Anwar Usman?

Dalam pemungutan suara yang digelar di Gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu, 15 Maret 2023, Anwar Usman bisa lima suara. Sementara Arief Hidayat mendapatkan empat suara.

Terpilihnya Anwar Usman setelah Mahkamah Konstitusi menggelar pemungutan sjara sampai tiga kali. Pasalnya, dalam dua kali pemilihan Anwar Usman dan Arief Hidayat menerima suara yang imbang. Berikut pofil dari Anwar Usman:

Profil Anwar Usman

Pria kelahiran 31 Desember 1956 itu dibesarkan di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sesudah lulus dari Sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Bima, Anwar kemudian pergi merantau ke Jakarta dan menjadi guru honorer di sebuah Sekolah Dasar (SD).

Selama menjadi guru, Anwar Usman bahkan melanjutkan pendidikannya ke tingkatan S1 Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta. Uniknya, meskipun menjadi mahasiswa Hukum Anwar juga disebut eksis dalam aktivitas teater. 

Dia pun disebut sempat diajak bertarung akting dalam sebuah film berjudul Perempuan dalam Pasungan yang dibintangi oleh Nungki Kusumastuti, Frans Tumbuan dan Rini S Bono besutan sutradara ternama Ismail Soebarjo pada tahun 1980.

Berakhir menyandang gelar Sarjana Hukum pada tahun 1984, Anwar bahkan menyambangi ujian menjadi calon hakim. Dia akhirnya lulus dan diangkat menjadi Calon Hakim Pengadilan Negeri Bogor pada tahun 1985. 

Di Mahkamah Agung (MA), adapun jabatan yang pernah diduduki Anwar di antaranya, Pembantu Hakim Agung, Kepala Biro Kepegawaian Mahkamah Agung, Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta, Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi, sampai sekarang menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi RI.

Anwar menjadi ipar Presiden Joko Widodo (Jokowi) sesudah menikah dengan Idayati pada 2022 lalu.

Jadi setelah mengetahui profil Anwar Usman, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!