Ambulans di LA Kini Lebih Selektif, Tak Lagi Angkut Pasien dengan Harapan Hidup Kecil
Ilustrasi foto (Brendan McDermid/Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kebijakan medis baru diberlakukan di Los Angeles, Amerika Serikat. Saat rumah sakit setempat kewalahan dengan pasien COVID-19, Emergency Medical Services (EMS) Agency Los Angeles mengeluarkan arahan ambulans tak lagi diperuntukkan bagi pasien dengan harapan hidup yang kecil.

Pasien yang dimaksud adalah mereka yang detak jantung dan pernapasannya terhenti dan yang tidak dapat tertolong oleh paramedis. Arahan itu tertulis dalam memo yang ditandatangani Marianne Gausche-Hill, Direktur Medis EMS.

Karena dampak parah pandemi COVID-19 terhadap EMS dan 9-1-1 Receiving Hospitals, maka pasien dewasa yang mengalami henti jantung traumatik dan nontraumatik di luar rumah sakit sebaiknya tidak dipindahkan jika pengembalian sirkulasi spontan gagal dilakukan di lapangan.

Menurut memo, seorang pasien harus dirawat terlebih dahulu di tempat kejadian. Selain itu pasien harus menunjukkan keberadaan denyut nadi selama resusitasi sebelum dibawa ke rumah sakit. Ini artinya jika denyut nadi pasien tidak kembali atau dinyatakan meninggal, petugas EMS semestinya tidak membawa mereka ke rumah sakit.

Dokumen lain yang diunggah menunjukkan bahwa otoritas kesehatan setempat juga mengeluarkan arahan pada Senin, 4 Januari, yang meminta kru ambulans agar memberikan sedikit oksigen mengingat persediaan terbatas akibat pandemi.

Gausche-Hill, yang dikutip CBS, mengatakan bahwa memo ini tidak mengartikan kru EMS tidak akan terus melakukan semua yang dapat mereka lakukan untuk menyelamatkan nyawa pasien di lokasi kejadian dan di rumah sakit.

"Kami tidak mengabaikan resusitasi," tegas Gausche-Hill. "Apa yang kami minta adalah --yang sedikit berbeda dari sebelumnya-- bahwa kami menekankan fakta bahwa membawa pasien henti jantung ini menyebabkan hasil yang sangat buruk. Kami sudah tahu itu dan kami hanya tidak ingin membuat rumah sakit kami tumbang."