Bagikan:

JAKARTA - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memaparkan analisis tentang gempa bumi merusak berkekuatan 5,4 magnitudo yang mengguncang wilayah Papua.

"Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber dari InaTEWS-BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif berarah timur - barat," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid dikutip ANTARA, Kamis 9 Februari.

Badan Geologi melaporkan Kota Jayapura dekat dengan lokasi pusat gempa bumi tersusun oleh morfologi dataran tinggi dataran bergelombang dan pada bagian selatan merupakan perbukitan bergelombang hingga terjal.

Wilayah itu pada umumnya tersusun oleh batuan berumur pra-tersier berupa batuan metamorf, batuan berumur tersier (batuan sedimen, batu gamping), dan endapan kuarter berupa endapan pantai, endapan sungai, dan endapan rawa. Sebagian batuan berumur pra-tersier dan tersier tersebut telah mengalami pelapukan.

Endapan kuarter, batuan batuan berumur pra-tersier dan tersier yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Pada 9 Februari 2023 pukul 13.28 WIB atau 15.28 WIT, BMKG mencatat gempa bumi berkekuatan 5,4 magnitudo yang mengguncang wilayah Papua. Gempa bumi itu berpusat pada 2,60 derajat Lintang Selatan, 140,66 derajat Bujur Timur atau satu kilometer barat daya Jayapura, Papua dengan kedalaman 10 kilometer.

Menurut data The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 140,557 derajat Bujur Timur dan 2,635 derajat Lintang Selatan dengan magnitudo 5,1 pada kedalaman 22 kilometer.

Sedangkan, berdasarkan data dari Geo Forschungs Zentrum (GFZ) Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 140,63 derajat Bujur Timur dan 2,48 derajat Lintang Selatan dengan magnitudo 5,1 pada kedalaman 10 kilometer.

Sebelumnya pada 2 Januari 2023 wilayah itu juga telah dilanda gempa bumi merusak dengan magnitudo 5,4 yang berjarak 19 kilometer timur laut Kota Jayapura.

Laporan sementara BNPB, kejadian gempa bumi tersebut telah mengakibatkan empat orang meninggal dunia (masih dalam pendataan) dan kerugian material (satu unit ruko roboh, satu unit RSUD terdampak, satu unit mesjid terdampak).

Menurut data BMKG guncangan gempa bumi dirasakan di Kota Jayapura pada skala intensitas V MMI (modified mercally intensity).

Data Badan Geologi mengungkapkan  sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada kawasan rawan bencana gempa menengah hingga tinggi. Kejadian gempa bumi itu tidak menimbulkan tsunami karena episentrum berada di darat.