Pj Bupati Aceh Besar Ingatkan BPBD dan Dinsos Sigap Hadapi Potensi Banjir
Tiang penyangga jembatan Lam sie rubuh akibat meluap dan deras nya arus sungai sehingga jabatan ditutup untuk Kendraan Roda Empat.

Bagikan:

BANDA ACEH - Pj. Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto mengingatkan BPBD dan Dinsos di kabupaten itu untuk waspada banjir dan tanah longsor menyusul hujan intensitas tinggi melanda sejumlah kawasan di daerah setempat.

“Saya minta jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar serta Dinas Sosial Aceh Besar untuk meningkatkan kewaspadaan, serta mobilitas personel dan perlengkapan,” kata Muhammad Iswanto di Aceh Besar dilansir ANTARA, Kamis, 15 Desember.

Dia menjelaskan kewaspadaan penting dilakukan, karena bencana datang tak terduga, di mana kondisi alam menunjukkan gejala ke arah itu.

Karenanya, instansi yang terkait langsung dengan kebencanaan untuk senantiasa meningkatkan langkah langkah mitigasi.

Menurut dia, langkah langkah mitigasi itu juga mencakup institusi yang berkaitan langsung dengan ke-PU-an, dengan menyiagakan personel di jalur kabupaten, serta ikut membackup instansi di level provinsi, jika terjadi bencana longsor atau sejenisnya.

“Kita juga meminta kesiapan dan kewaspadaan kepada instansi ke-PU-an, agar bisa segera turun dan melakukan langkah taktis bila terjadi hal hal yang mengganggu kelancaran mobilitas akibat bencana pada musim hujan dan angin kencang saat ini,” kata Iswanto.

Dalam dua hari terakhir, terjadi peningkatan secara signifikan debit air Krueng Aceh menyusul tingginya intensitas hujan.

“Yang jelas, kondisi curah hujan ini masih terus tinggi dalam beberapa hari terakhir. Kita harus waspada, dan dalam kondisi begini, Pemerintah harus hadir di tengah rakyatnya. Alhamdulillah, sejauh ini situasi masih terkendali,” kata Pj Bupati Aceh Besar.

Kepala Pelaksana BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil mengatakan, akibat hujan deras itu, dua desa di Kecamatan Blang Bintang yakni, di Desa Cot Leuot dan Teupin Batee sempat terendam banjir genangan.

Untuk Desa Cot Leuot, sebanyak 16 kepala keluarga dihuni oleh 63 jiwa dan 22 diantaranya anak-anak, rumah yang ditempati terendam banjir.

Sementara jumlah rumah yang terendam banjir di Desa Teupin Batee, sebanyak 17 kepala keluarga dengan 62 jiwa dan 25 anak-anak.

“Akibat banjir tersebut, sebagian dari mereka terpaksa mengungsi ke rumah kerabat dan tetangganya situasi sudah mulai normal lagi,” katanya.