Bagikan:

JAKARTA - Kepolisian Pakistan meluncurkan penyelidikan terhadap mantan Perdana Menteri Imran Khan pada Hari Senin, seiring dengan aksi unjuk rasa yang dipimpinnya untuk kembali menjabat.

Penyelidikan itu menyusul pidato Khan di Islamabad pada Hari Sabtu, di mana ia bersumpah untuk menuntut petugas polisi dan seorang hakim wanita, terkait dugaan penyiksaan terhadap pembantu dekatnya yang ditangkap.

Di bawah sistem hukum Pakistan, polisi mengajukan apa yang dikenal sebagai laporan informasi pertama, yang merinci dakwaan terhadap seorang terdakwa, kepada hakim yang mengizinkan penyelidikan untuk dilanjutkan.

Biasanya, polisi kemudian menangkap dan menanyai tersangka. Laporan terhadap Khan termasuk kesaksian dari Hakim Ali Javed, yang menggambarkan berada di rapat umum Islamabad, mendengar Khan mengkritik inspektur jenderal polisi Pakistan dan hakim lainnya.

"Anda juga bersiap-siap untuk itu, kami juga akan mengambil tindakan terhadap Anda. Kalian semua pasti malu," kata Khan dalam pidato itu, melansir The National News 22 Agustus.

Khan bisa menghadapi beberapa tahun penjara karena tuduhan baru, yang menuduhnya mengancam petugas polisi dan hakim.

Namun, dia belum ditahan atas tuduhan lain yang lebih rendah yang dikenakan kepadanya dalam kampanyenya baru-baru ini melawan pemerintah.

Sebelumnya, Khan menuduh pemerintah memblokir sementara YouTube, untuk menolak akses langsung ke pidatonya di sebuah rapat umum politik, Reuters melaporkan.

Khan membuat pidato berapi-api untuk pertemuan di seluruh Pakistan, saat ia mendorong pemilihan baru setelah digulingkan dari kekuasaan pada Bulan April melalui pemungutan suara parlemen.

Tuduhan pemblokiran YouTube menyusul larangan pada Hari Sabtu oleh regulator media elektronik pada siaran langsung pidato Khan, mengutip apa yang disebutnya 'ucapan kebencian' terhadap lembaga-lembaga negara.

Sementara itu, oposisi Pakistan, Partai Tehreek-e-Insaf, partai politik Khan, telah menerbitkan video online yang menunjukkan para pendukung mendatangi rumah Khan, untuk mencegah polisi menjangkaunya.