Orang Tua Tersangka Pengeroyokan Sayangkan Pihak Sekolah Lepas Tangan Mengetahui Kasus Muridnya
Kulsum, orang tua pelaku aniaya di salah satu sekolah di Jakarta Selatan/ Foto; Jehan/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Kulsum selaku orang tua pelaku berinsial B menyesalkan sikap dari pihak sekolah yang tidak ingin terlibat lebih dalam kasus pengeroyokan yang dilakukan murid-muridnya.

Kulsum menceritakan, kejadian pengeroyokan itu terjadi pada 28 Mei lalu. Kemudian, orang tua korban membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 29 Mei 2022.

"Tanggal 29 Mei kasus dilaporkan, tanggal 30 Mei sekolah sudah tahu, tanggal 17 Mei kami baru tahu, setelah mendapat panggilan polisi," kata Kulsum kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa, 5 Juli.

"Pihak sekolah lepas tangan, tidak kasih tahu kami, seoalah-olah kami mendiamkan masalah ini berlarut-larut," tambahnya.

Kulsum mengungkapkan apabila dirinya mengetahui adanya insiden itu sejak awal, maka dirinya akan meminta maaf terhadap korban, maupun orang tuanya. Bahkan dirinya rela sujud demi permintaan maaf dari pihak korban.

"Kami benar-benar tidak tahu, andai sesaat kejadian kami diberi tahu oleh sekolah, kami akan lakukan minta maaf, kalau kami diminta sujud, kami sujud. Karena kami tahu anak kami salah," tutupnya.

Seperti diketahui, polisi telah menetapkan enam orang sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan. Korban dan pelaku merupakan murid di salah satu SMU di Jakarta Selatan. Pelaku merupakan kakak kelas korban. Motifnya senioritas.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit menjelaskan pemicu pengeroyokan tersebut diduga karena masalah sepele yakni senioritas. Adapun tersangka berjumlah enam orang.

"Ada arogansi kelompok gitu. Masalah pergaulan itu. Korban ini adik kelas mereka," kata Ridwan dikonfirmasi, Rabu 29 Juni 2022.