JEMBRANA - Rekaman video sejumlah kendaraan terguling di dalam kapal akibat gelombang tinggi di Selat Bali.
"Informasinya terjadi kemarin sore. Kejadiannya itu belum ada laporan ke saya, cuma saya lihat video saja," kata Koordinator Satuan Pelaksana (Korsatpel) Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk, I Nyoman Sastrawan, Selasa, 28 Juni.
Menurutnya dalam beberapa waktu ke depan akan terjadi cuaca ekstrem seperti gelombang tinggi di Selat Bali.
"Sesuai pengalaman kami di Gilimanuk, memang bulan-bulan Juni, Juli, Agustus itu memang cuacanya agak ekstrem. Biasanya September akhir mulai reda," imbuhnya.
Pihaknya selalu berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca.
"Kalau antisipasinya kita koordinasi dengan BMKG terkait dengan apakah bisa untuk dilayari atau tidak. Mungkin juga kita imbau kepada kapal-kapal agar mengikat kendara yang ada di kapal," ujarnya.
"Kalau memang sudah ada warning dan kecepatan angin lebih dari 29 knot, itu info dari Ketapang biasanya sering menginfokan dan ada penutupan (pelabuhan)," ujarnya.