Waketum PAN soal Lobi-lobi Tawaran Mendag: Hanya Jokowi dan Zulhas yang Tahu
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi (Istimewa)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (Waketum PAN) Viva Yoga Mauladi merespons soal lobi-lobi posisi Menteri Perdagangan pada reshuffle kabinet, Rabu, 15 Juni kemarin.

Menurutnya, penempatan posisi PAN di Kabinet Indonesia Maju hanya Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Zulkifli Hasan yang mengetahui.

"Soal itu hanya Presiden Jokowi dan Bang Zul yang tahu," ujar Viva dalam diskusi bertajuk 'Dramaturgi Reshuffle' secara daring, Sabtu, 18 Juni.

Viva menegaskan, PAN siap ditempatkan diposisi manapun di kabinet.

Bahkan, kata Viva, sejak awal bergabung PAN berkomitmen membantu pemerintah Presiden Jokowi.

"Kami akan ikut sesuai dengan kebijakan dari presiden karena di UU 1945 kan kewenangan menteri di tangan presiden. Karena PAN saat ini adalah parpol koalisi pemerintah yang ikut bertanggungjawab terhadap kinerja pemerintah, baik lembaga legislatif maupun di lembaga eksekutif," katanya.

Apalagi, lanjut Viva, PAN diamanatkan memimpin Kementerian Perdagangan. Di mana, kementerian tersebut belakangan menyita perhatian karena masalah minyak goreng.

"Jadi PAN telah diberikan tugas amanat untuk bergabung secara resmi di kabinet, bertanggung jawab besar dengan tugas yang tidak ringan. Karena ini adalah di Kemendag yang bicara bukan hanya migor tapi sebelas bahan pokok yang harus menjaga stabilitas harga pasokan," jelasnya.

Di samping itu, tambah Viva, juga soal perlindungan ekonomi dalam negeri, mengatur ekspor impor, peningkatan produksi dalam negeri agar masyarakat cinta produk Indonesia. Serta hal-hal yang terkait perdagangan nasional dan internasional.

"Itu menjadi tugas pokok di Kemendag meskipun dalam satu sisi berkaitan dengan kementerian lain dan stakeholder, baik dunia usaha, pelaku usaha, masyarakat maupun akademisi," sebutnya.

Kembali ditanya soal posisi Mendag merupakan tawar-menawar PAN, Viva menegaskan, partainya menerima apa pun keputusan yang diberikan Presiden Jokowi.

"Kita enggak seperti kacang goreng begitu. Karena Pak Presiden pasti sudah mengetahui, memikirkan, dan mempertimbangkan hal strategis kinerja dari pemerintahannya terutama menteri ekonomi," kata Viva.

"Karena kemarin ada masalah tentu presiden mempertimbangkan hal strategis dari kinerja pemerintah, bukan semata mata akomodasi politik. Tapi soal peningkatan kinerja yang membawa dampak pada masyarakat agar masyarakat tidak susah," demikian Viva.