Bagikan:

JAKARTA - Tim pencari Minggu 12 Juni kemarin, menemukan ransel milik pakar masyarakat adat Brazil, Bruno Pereira, yang hilang bersama jurnalis Inggris, Dom Phillips, di hutan hujan tropis Amazon.

Petugas pemadam kebakaran Lt. Barbosa Amorim mengatakan ransel itu bermerek Equinox itu berisi pakaian, laptop dan barang pribadi lain.

Ransel itu ditemukan terikat di batang pohon yang terendam air di lokasi di mana kedua orang itu terakhir kali terlihat.

Amorim mengaku tidak tahu apakah ransel itu milik Pereira atau Phillips.

Sebelumnya, Elizeu Mayaruna, yang bekerja di badan masyarakat adat Funai, mengatakan dia menemukan pakaian, terpal dan botol pelumas ketika mencari di sepanjang sungai Itacoai di hutan tersebut pada Sabtu.

Mayaruna dan dua pencari lain yang mengenal Pereira mengatakan mereka mengenali baju dan celana itu sebagai milik Pereira, mantan pengurus Funai.

Sejumlah saksi mengatakan mereka melihat Pereira dan Phillips, jurnalis lepas yang pernah meliput untuk koran Guardian dan Washington Post, berjalan di sungai itu pada Minggu sebelumnya.

Dikutip dari Reuters yang dilansir Antara, kedua pria itu sedang melakukan liputan di kawasan hutan belantara terpencil dekat perbatasan dengan Peru dan Kolombia, yang ditinggali komunitas pribumi terasing paling besar di dunia.

Kawasan liar tanpa hukum itu kerap didatangi geng-geng penyelundup kokain, penebang liar, penambang dan pemburu.

Kabar hilangnya kedua orang itu mengundang reaksi global. Legenda sepak bola Brazil Pele dan penyanyi Caetano Veloso bergabung dengan politisi dan aktivis HAM, mendesak Presiden Jair Bolsonaro untuk meningkatkan upaya pencarian.

Beberapa saksi mata melihat bentangan tepi sungai di mana pakaian ditemukan ditutup oleh polisi pada Minggu pagi ketika para penyidik menelusuri kawasan itu.

Beberapa kapal terlihat bolak-balik mengangkut polisi, tentara dan petugas pemadam kebakaran.

Kantor dinas kebakaran dan polisi federal belum menanggapi pertanyaan tentang temuan ransel dan baju yang dikaitkan dengan kedua pria yang hilang itu.

Para detektif polisi negara bagian yang terlibat dalam penyelidikan itu mengatakan mereka fokus pada pemburu dan nelayan liar karena mereka kerap bentrok dengan Pereira yang mengatur patroli penduduk asli di kawasan reservasi itu.

Polisi telah menangkap seorang nelayan bernama Amarildo da Costa, yang dikenal sebagai "Pelado", karena membawa senjata.

Dia ditahan untuk diselidiki keterlibatannya dalam kasus hilangnya kedua pria itu.

Pengacara dan keluarga Costa sebelumnya mengatakan dia menangkap ikan secara legal di sungai dan membantah keterlibatannya dalam kasus itu.

Sekitar 150 tentara telah dikerahkan dengan kapal-kapal motor untuk mencari keberadaan Pereira dan Phillips, dan menanyai penduduk asli. Mereka bergabung dengan tim setempat yang telah berusaha mencari selama sepekan.