Alasan Kemenhub dan Polri Terapkan Ganjil-genap di Ruas Tol Jakarta-Cikampek saat Mudik Lebaran
Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kemenhub, Budi Setiyadi/FOTO: Rizky Adytia-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Polri dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal menerapkan skema ganjil-genap (gage) di ruas tol saat arus mudik lebaran 2022. Tujuannya untuk mengurai kemacetan.

"Jadi kami dengan Korlantas Polri kemudian dengan Dirjen PU Bina Marga telah menandatangani SK bersama yang skema nanti menyangkut gage dan one way," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kemenhub, Budi Setiyadi kepada wartawan, Kamis, 14 Maret.

Skema gage  akan mulai diterapkan di KM 47 tol Jakarta-Cikampek hingga KM 414 Kalikangkung.

Menurut Budi, sudah ditentukan perihal waktu penerapannya oleh Korlantas Polri. Hanya saja, dalam implementasinya pun bisa berubah tergantung kondisi di lokasi.

"Itu waktunya ditentukan, sudah ditentukan sama kepolisian. Tapi nanti saat di lapangannya bisa saja berubah," ungkapnya.

Selain itu, Budi menjelaskan alasan di balik titik pertama penerapan gage di KM 47 atau kawasan Karawang dikarenakan tidak mau mengganggu mobilitas masyarakat.

Tak dipungkiri, masih banyak masyarakat Jakarta bekerja di Karawang sehingga kebijakan ini tak boleh mengganggu aktivitas mereka.

"Karena pertimbangan saya waktu itu adalah karena ring residensial di Bekasi, Karawang itu bisa enggak terganggu," kata Budi.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memprediksi 23 pintu tol akan menjadi titik rawan kemacetan saat arus mudik lebaran 2022. Seluruhnya berada di ruas tol Trans Jawa.

Berdasarkan data yang dimiliki, titik rawan kemacetan berada di wilayah Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Listyo pun mencontohkan, salah satu titik rawan kemacetan ada di Tol Jakarta-Merak KM 26. Sebab, di titik itu ada penyempitan ruas jalan.

"Ini adalah potensi-potensi perlambatan dan juga potensi kemacetan yang harus kita urai," ungkapnya.