Bupati Alor NTT Siap Mundur Bila Ada Warganya Meninggal Kena COVID-19
Ilustrasi/Expo Alor (Antara Foto)

Bagikan:

JAKARTA - Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) Amon Djobo mengaku mempertaruhkan jabatannya bila ada warga yang terkena COVID-19 hingga meninggal. Bupati Alor siap mundur bila pelaksanaan Expo Alor ke-14 dan Alor Karnaval ke-7 memunculkan klaster baru COVID-19.

"Saya pertaruhkan jabatan saya, jika ada yang kena COVID-19 dan meninggal saya akan berhenti dari jabatan saya. Tetapi kalau ada yang sakit tentu pemerintah akan tangani semua. Masyarakat tidak perlu khawatir," kata Bupati Alor dikutip Antara, Rabu, 30 September.

Expo Alor dan Alor Karnaval dibuka Senin, 28 September  dan ditutup pada 3 Oktober. Kegiatan ini disebut Bupati Alor untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Ya jangan karena ada COVID-19 lalu akhirnya kita juga tidak bisa berbuat apa-apa yang berujung pada mandeknya perputaran ekonomi. Nanti masyarakat mau makan apa kalau ekonomi tidak jalan," katanya.

Bupati Alor memastikan Expo Alor dan Alor Karnaval tetap dijalankan dengna protokol kesehatan ketat.  Amon menyebutkan delapan pintu masuk ke area karnaval sendiri dijaga ketat oleh aparat keamanan baik polisi, tentara maupun Sat Pol PP yang bertugas mengawasi siapa pun yang masuk harus gunakan masker.

"Kalau tidak ada masker, kemudian tidak mencuci tangan ya akan dilarang masuk," tutur dia.

Kegiatan yang dilakukan itu juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat untuk tetap disiplin dalam melakukan protokol kesehatan COVID-19 selama adanya pandemi tersebut.

"Untuk itu saya minta masyarakat Alor jangan takut berlebihan terhadap COVID-19. Jangan sampai dengan COVID-19 ini masyarakat tidur berkepanjangan yang berujung pada tidak ada yang beraktivitas untuk perputaran ekonomi. Masyarakat harus tetap melakukan aktivitas mereka untuk menopang kehidupan mereka, baik rumah tangga maupun juga ekonomi lokal harus berkembang," imbuh Bupati Alor.