YOGYAKARTA - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta memperkirakan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di kota tersebut akan mengalami kenaikan hingga dua pekan ke depan sekaligus menjadi puncak kasus di kota tersebut.
“Kami perkirakan dalam dua pekan ini masih akan terus terjadi peningkatan kasus. Dan mudah-mudahan setelah Februari ada penurunan kasus,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi dikutip Antara, Senin, 14 Februari.
Menurut Heroe, jumlah kasus aktif di Kota Yogyakarta per Minggu, 13 Februari, belum mencapai separuh dari puncak kasus di kota tersebut saat gelombang dua yang didominasi varian Delta.
Hingga Minggu, 13 Februari, di Kota Yogyakarta terdapat 1.411 kasus aktif, sedangkan jumlah kasus aktif harian pada saat gelombang dua bisa mencapai sekitar 3.600 kasus.
Meskipun jumlah kasus aktif cukup tinggi, namun Heroe menyebut tidak terjadi peningkatan signifikan pada bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit karena sebagian besar pasien tidak menunjukkan gejala apa pun atau bergejala ringan sehingga melakukan isolasi mandiri di rumah.
“BOR di rumah sakit masih sekitar 30 persen. Kapasitas selter isolasi pun masih cukup. Baru terpakai sekitar 65 persen atau 55 pasien. Itu pun separuhnya adalah pelaku perjalanan atau warga luar daerah,” katanya.
Satgas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, akan langsung membuka selter tambahan di Tower Dua Rusunawa Bener apabila dibutuhkan.
BACA JUGA:
Selain di kelompok masyarakat, keluarga dan pelaku perjalanan, dan wisatawan, penularan kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta juga terjadi di perkantoran. Salah satunya adalah di Kantor Kecamatan Gondokusuman yang akan ditutup beberapa hari.
“Ada delapan pegawai yang terpapar COVID-19 sehingga layanan pun dialihkan sementara ke kelurahan dan e-office,” katanya.
Sementara itu, Camat Gondokusuman Guritno mengatakan layanan di kecamatan untuk sementara dialihkan ke kelurahan terlebih dulu, baru kemudian dibawa ke kantor kecamatan pada siang hari untuk kemudian diambil kembali sebelum pukul 15.00 WIB.
“Pelayanan yang membutuhkan tanda tangan camat tetap diusahakan selesai secepatnya,” katanya.
Guritno berharap, layanan di Kecamatan Gondokusuman bisa kembali dibuka pada Kamis, 17 Februari jika hasil pemeriksaan terakhir seluruh pegawai dinyatakan negatif.