JAKARTA - Bentuk subvarian BA.2 yang muncul dari varian Omicron virus corona, tampaknya tidak lebih parah daripada bentuk BA.1 asli, kata seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Hari Selasa.
Vaksin COVID-19 juga terus memberikan perlindungan serupa terhadap berbagai bentuk Omicron, kata Dr. Boris Pavlin dari Tim Respons COVID-19 WHO dalam briefing online.
Pendapatnya muncul saat subvarian BA.2 Omicron mulai menggantikan subvarian BA.1 'asli' Omicron yang lebih umum di negara-negara seperti Denmark.
Berdasarkan data dari Denmark, negara pertama di mana BA.2 melampaui BA.1, tampaknya tidak ada perbedaan tingkat keparahan penyakit, meskipun BA.2 berpotensi menggantikan BA.1 secara global, tambah Pavlin.
"Melihat negara-negara lain di mana BA.2 sekarang menyalip, kami tidak melihat lonjakan rawat inap yang lebih tinggi dari yang diperkirakan," jelasnya, mengutip Reuters 2 Februari.
Subvarian BA.2 Omicron lebih menular daripada BA.1 yang lebih umum dan lebih mampu menginfeksi orang yang divaksinasi, menurut sebuah penelitian Denmark yang menganalisis infeksi virus corona di lebih dari 8.500 rumah tangga Denmark antara Desember dan Januari.
BACA JUGA:
Pavlin mengungkapkan, subvarian sudah menjadi dominan di Filipina, Nepal, Qatar, India dan Denmark..
"Vaksinasi sangat melindungi terhadap penyakit parah, termasuk untuk Omicron. BA.2 dengan cepat menggantikan BA.1. Dampaknya tidak mungkin substansial, meskipun lebih banyak data diperlukan," tandasnya.