BPS Catat Angka Kemiskinan di Kulon Progo Yogyakarta Naik 18 Persen, Pandemi COVID Turut Berkontribusi
Kepala Badan Pusat Statistik Kulon Progo Sumarwiyanto memaparkan data angka kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo. (ANTARA/HO)

Bagikan:

KULON PROGO - Angka kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, naik dari 18,01 persen pada 2020 menjadi 18,38 persen pada 2021 menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).

Kepala BPS Kulon Progo Sumarwiyanto mengatakan, pandemi COVID-19 turut berkontribusi pada peningkatan angka kemiskinan karena membuat aktivitas ekonomi menjadi terbatas. Kondisi itu mempengaruhi pendapatan masyarakat.

"Masyarakat yang berada sedikit di atas garis kemiskinan atau hampir miskin, jika pendapatannya tetap atau hanya meningkat sedikit, sehingga akhirnya menjadi miskin," kata Sumarwiyanto di Kulon Progo, Antara, Selasa, 28 Desember.

Ia mengatakan bahwa di wilayah Kulon Progo angka kemiskinan di daerah yang terisolasi secara geografis dan basis sumber dayanya rendah umumnya tinggi.

Dari 87 desa dan satu kelurahan di Kulon Progo, ada 22 desa yang memiliki topografi lereng dan 10 desa yang berada di tepi pantai. Di kampung-kampung nelayan yang ada di tepi pantai, kemiskinan antara lain disebabkan oleh minimnya kapasitas sumber daya manusia serta kepemilikan modal dan penguasaan teknologi.

"Nelayan (pekerjaannya) tergantung musim, sehingga harus punya pekerjaan sampingan, sementara keterampilan mereka terbatas," kata Sumarwiyanto.

Ia mengemukakan, pemerintah kabupaten bisa membantu masyarakat menangkap peluang ekonomi dari pengoperasian Bandara Internasional Yogyakarta untuk meningkatkan kesejahteraan warga.

Pemerintah kabupaten, menurut dia, bisa menghadirkan pengungkit kegiatan ekonomi dengan menyediakan infrastruktur pendukung sebagai daerah transit, termasuk memperbaiki jalan.

"Sesudah adanya fasilitas jalan yang bagus untuk daerah penghasil ekonomi, posisi objek wisata agar di-branding lebih modern" katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulon Progo Triyono mengatakan bahwa pada 2021 pemerintah kabupaten mengalokasikan anggaran Rp50 miliar untuk program penanggulangan kemiskinan dan Rp30 miliar lebih untuk program bantuan sosial.

"Kami berupaya menekan angka kemiskinan supaya tidak semakin parah. Kenaikan kemiskinan 0,37 persen sangat rendah dibandingkan daerah lain," katanya.