Bagikan:

JAKARTA - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan bahwa pandemi COVID-19 yang telah berlangsung hampir dua tahun berkontribusi pada peningkatan angka kemiskinan di wilayahnya.

Dalam aksi sosial yang diselenggarakan oleh Yayasan Lumbung Zakat Indonesia (LZI) di Kalurahan Lumbungrejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu, ia mengatakan bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Sleman yang pada 2020 tercatat 8,12 persen tahun ini naik 0,52 persen menjadi 8,64 persen.

"Untuk itu Pemerintah Kabupaten Sleman mengajak swasta untuk bersama-sama menanggulangi kemiskinan melalui zakat," kata Kustini.

Ia mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman menjalankan berbagai program untuk menurunkan angka kemiskinan. 

"Salah satunya dengan menggunakan cara-cara yang tidak biasa, seperti memanfaatkan peluang pendanaan dan sumber daya yang lain, termasuk salah satunya melalui kekuatan zakat, karena kalau zakat sudah pasti berkah," katanya.

Bupati mengemukakan bahwa pemerintah kabupaten membutuhkan dukungan dari sektor swasta dalam menjalankan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan.

"Pemerintah tidak bisa sendiri, termasuk dalam upaya pengentasan kemiskinan, perlu kerja sama serta bersama-sama dengan pihak-pihak swasta, salah satunya melalui zakat," katanya.​​​​​​​

Kustini mengatakan bahwa selama ini pengusaha, aparatur sipil negara, dan warga telah mendukung pelaksanaan program pengembangan usaha produktif serta program bantuan bagi anak yatim piatu dan perempuan yang terdampak pandemi dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sleman.

"Zakat ini memiliki dua substansi, yakni penghambaan diri kepada Allah dan dimensi sosial. Harapan saya banyak masyarakat yang terbantu dan meningkat ke hidup yang lebih layak, setelah itu ikut serta menolong yang lain," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Aksi Sosial LZI Sudaryanto mengatakan bahwa LZI sejak Sabtu (25/12) melakukan aksi sosial untuk memperingati ulang tahun ke-17 lembaga, termasuk melakukan pembinaan kepada 40 peternak kambing.

"Hari ini kegiatan kita memberikan santunan kepada 40 lansia dan uang bantuan Rp50 juta untuk 52 pelaku UMKM wali yatim di Margorejo, Lumbungrejo, dan Merdikorejo," katanya.

Ia mengatakan bahwa LZI juga menjadikan peringatan milad sebagai awal bagi pelaksanaan kembali kajian rutin yang sempat terhenti akibat pandemi COVID-19.

"Karena sekarang sudah mulai longgar, kita akan mulai lagi kajian rutin setiap Minggu legi. Dan tentunya akan diterapkan juga protokol kesehatan agar kajian ini sehat secara lahir maupun batin," katanya.