Rupiah Ceria di Tengah Murungnya Ekonomi Indonesia
Ilustrasi. (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Di tengah minusnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2020, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat pada perdagangan Rabu 5 Agustus. Rupiah mampu menguat 0,51 persen atau 75 poin ke level Rp14.550 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pasar masih mengkhawatirkan pemulihan ekonomi AS yang berpotensi terganggu karena pandemi COVID-19 yang belum terkendali di sana.

"Itu yang menyebabkan dolar AS tertekan terhadap nilai tukar lainnya termasuk terhadap emerging market," ujar Ariston kepada VOI.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 Tanah Air terkontraksi atau minus 5,32 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Angka ini memburuk dari kuartal I 2020 yang mencapai 2,97 persen dan kuartal II 2019 sebesar 5,05 persen.

Sore ini di Asia Pasifik, rupiah memimpin penguatan mayoritas mata uang lainnya. Selain rupiah, ringgit Malaysia dan won Korea Selatan menguat masing-masing 0,49 persen dan 0,42 persen.

Kemudian yuan China menguat 0,29 persen. Rupee India terkerek 0,18 terhadap dolar AS.

Dilanjutkan dolar Singapura menguat 0,18 persen, dolar Taiwan menguat 0,17 persen, dan baht Thailand menguat 0,08 persen.

Adapun peso Filipina an yen Jepang masing-masing menguat tipis 0,06 persen dan 0,009 persen terhadap dolar AS.