COVID-19 di Meksiko: Dukungan Televisi Lokal untuk Program Belajar di Rumah
Ilustrasi foto (Roman Mager/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pendidikan Meksiko Esteban Moctezuma membuat program belajar dari rumah yang akan ditayangkan jaringan televisi lokal. Program tersebut akan dimulai saat memasuki tahun akademik baru 2020-2011 pada 24 Agustus dan akan berlaku selama wabah COVID-19.

Rencana itu disampaikan langsung oleh Moctezuma pada Senin, 3 Agustus. Saat memberi pengumuman, ia didampingi para pembesar jaringan televisi lokal, seperti Azteca, Televisa dan lainnya. Setiap siswa nantinya akan mendapat akses belajar dari rumah tanpa mengeluarkan banyak biaya, seperti sekolah daring di negara lainnya.

“Ketika tahun akademik 2020-2021 dimulai, setali dengan itu pembelajaran jarak jauh menjadi solusi," kata Moctezuma, dikutip Reuters, Selasa, 4 Agustus.

“Kami berkewajiban mencari alternatif untuk mencari jawaban, sehingga anak perempuan, anak laki-laki dan remaja terus memiliki akses ke pendidikan. Pandemi tersebut merupakan salah satu tantangan terbesar di zaman kita,” tambahnya.

Pemilihan opsi belajar dari rumah lewat televisi sebagai solusi bukan tanpa alasan. Sebab, sebelumnya Moctezuma bergabung dengan pemerintah, dahulu dirinya merupakan salah seorang eksekutif senior di jaringan televisi Azteca. Oleh sebab itu, Moctezuma paham betul bagaimana televisi dapat menjawab tantangan belajar di tengah pandemi.

Apalagi, tercatat sekitar 94 persen rumah tangga di Meksiko telah memiliki televisi. Ada pun kawasan-kawasan yang belum terjamah oleh sinyal televisi atau akses internet, maka kawasan tersebut akan seragam memulai tahun akademik baru dengan belajar melalui radio.

Meski begitu, otoritas tak memungkiri mengenai adanya belajar tatap muka kembali di beberapa kawasan. Yang mana, ketika suatu kawasan memiliki angka penularan rendah dan termasuk daerah minim penularan COVID-19, maka belajar tatap muka dapat dilangsungkan. Sejauh ini Meksiko telah mengonfirmasi 439.046 kasus penularan COVID-19. Di antara itu, terdapat 47.746 kasus meninggal dunia.