Menikmati Makanan Penghangat Tubuh di Jalan Sabang
Claypot Popo di kawasan Jalan Sabang (Tarida Angelina/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Musim hujan akhirnya tiba. Di tengah hujan yang sering datang tanpa diprediksi, makanan berkuah menjadi pilihan untuk sekadar menghangatkan badan. Claypot Popo, sebuah tempat makan yang berdiri di Jalan Sabang bisa menjadi tempat persinggahan Anda.

Berdiri sejak tahun 2014, nama Claypot Popo diberikan karena menjadi ungkapan rasa terima kasih cucu kepada neneknya, sehingga makanan yang disajikan di Claypot Popo seperti buatan nenek. Restoran ini didominasi warna hijau.

Seperti namanya, Claypot Popo menyajikan makanan dalam mangkuk dari tanah liat. Makanan yang disajikan adalah misua -  seperti bihun namun teksturnya lebih lembut - dan nasi siram telur. Banyak menggunakan kuah kental, Claypot Popo menjadi pilihan yang tepat untuk mereka yang suka dengan kehangatan.

Karena disajikan dengan mangkuk dari tanah liat, makanan jadi tidak mudah dingin. Selain misua dan nasi siram telur, Claypot Popo juga menghadirkan pilihan sayur seperti fumak, kailan, dan siongmak. Pilihan VOI kali ini jatuh kepada Claypot siram telur matang dan Claypot misua tahu telur asin.

Salah satu menu yang tersedia di Clayton Popo (Tarida Angelina/VOI)

Anda bisa memilih pilihan toping dengan daging ayam maupun daging. Claypot siram telur matang adalah nasi yang tidak lembek (meskipun berada di dalam kuah kental) menjadi satu padu dengan potongan tofu, ayam, dan telur.

Untuk misua tahu telur asin, kami kaget dengan porsinya yang cukup banyak. Misua basah disiram dengan saus telur asin melimpah dan ditambah potongan tahu memiliki rasa yang gurih, sehingga sangat pas disantap ketika baru disajikan ke meja makan.

Jika Anda ingin tambahan cemilan, Claypot Popo punya roti tim, siomay ayam, dan choipan untuk menjadi pelengkap makanan. Saat itu, kami juga memesan seporsi siomay ayam sebagai penutup acara makan di Claypot Popo. Berbeda dari siomay kebanyakan, bentuk siomay di Claypot Popo cukup padat dan mengenyangkan.

Nuansa Claypot Popo seperti suasana tempat makan zaman kuno. Pada interiornya, ada banyak aksesoris seperti kucing berdiri, lampion merah, stiker 'jadul' serta foto-foto artis-artis lama. Tempatnya yang tidak cukup luas membuat Anda harus menunggu sedikit lama karena seringkali Claypot Popo ramai dikunjungi baik ketika jam makan siang maupun pulang kantor.

Namun, tidak ada salahnya menunggu karena kenyamanan yang ada dalam restoran ini bisa Anda rasakan melalui makanan mereka. Claypot Popo baru bisa dikunjungi mulai pukul 11 siang hingga setengah 9 malam. Selain Jalan Sabang, Claypot Popo juga memiliki cabang lain di Kelapa Gading.