Karena <i>Physical Distancing</i>, Restoran di Belanda Ini Gunakan Robot Sebagai Pelayan
Robot pelayan di Royal Palace, Belanda. (Foto: Royal Palace)

Bagikan:

JAKARTA - Menggunakan teknologi robot untuk menghalau virus corona atau menerapkan physical distancing adalah cara yang terbaik saat ini. Seperti sebuah restoran di Belanda yang telah menggantikan pelayan manusianya sebagai robot.

Dikutip dari Associated Press, Senin 1 Juni, robot yang dibalut warna merah dan putih serta syal kecil yang terdapat di lehernya ini akan menyambut pelanggan, menyajikan makanan dan mengambil piring bekas dari meja pengunjung di restoran Royal Palace di kota Renesse, Belanda.

"Halo, selamat datang," sambutan robot itu ketika pelanggan memasuki restoran tersebut.

Selain menyapa para pelanggan, tugas robot ini juga mencakup menyajikan minuman dan hidangan, serta mengembalikan gelas bekas dan barang pecah belah.

Diketahui, tidak sedikit restoran di Belanda telah ditutup selama berbulan-bulan selama pandemi, dan banyak yang mulai dibuka kembali, tetapi dengan batasan jumlah tamu yang diizinkan. Pandemi COVID-19 ini telah mengubah ide aneh menjadi mungkin seperti teknologi robot ini.

"Mereka membantu kami seperti pekerjaan yang kami lakukan. Kami sering sibuk dan membersihkan meja dan robot memberi kami bantuan ekstra. Kami tidak menghilang. Kami masih di sini. Mereka akan selalu membutuhkan orang-orang di industri ini," ungkap pemilik restoran Leah Hu.

Meski robot tidak akan tertular COVID-19, namun mereka tidak bisa membantu pekerjaan manusia lainnya seperti mengganti kursi, mengatasi masalah ketika pelanggan alergi makanan, dan memberikan kursi khusus untuk bayi.

"Kami akan menggunakannya untuk memastikan ia dan pelanggan memiliki jarak sekira 1,5 meter (5 kaki) yang dibutuhkan selama pandemi COVID-19," kata Leah Hu.

Dengan adanya robot pelayan ini, pemilik restoran sudah medasa terbantu karena tampaknya tidak mungkin memperkerjakan pelayan manusia di tengah pandemi COVID-19 ini. Sudah beberapa bulan juga bagi industri layanan makanan, seperti restoran kehilangan sekitar 5,5 juta pekerjaan pada bulan April saja.

Namun tentu saja teknologi ini belum menyeluruh digunakan di semua restoran, termasuk di restoran-restoran Amerika Serikat (AS) maupun Indonesia sendiri dalam waktu dekat karena masalah biaya yang mungkin membuat mereka menjadi penghalang bagi sebagian besar perusahaan kecil, tetapi pelayan sudah umum di restoran di China selama beberapa tahun.